tirto.id - Anggota Wantimpres Jenderal TNI (Purn) merespons soal sikap calon presiden petahana Joko Widodo yang cenderung ofensif atau menyerang dalam Pilpres 2019. Menurut Agum, kemungkinan dari perubahan sikap Jokowi itu karena merasa tidak kuat dengan tekanan sehingga kehilangan kesabaran.
"Mungkin ada orang kehilangan kesabaran juga, mungkin ya. Tapi kita objektif saja," kata Agum usai acara deklarasi putra-putri Cijantung kepada pasangan Jokowi-Maruf di Pasar Rebo, Jakarta, Selasa (5/2/2019).
Ia kemudian beralih menjelaskan soal pencapaian Jokowi selama 4 tahun terakhir ini, salah satunya dengan membangun infrastruktur. Menurut Agum, kondisi infrastruktur sebelumnya membuat Indonesia tertinggal dibandingkan negara-negara lain.
Sehingga, berbagai daerah di pelosok kesulitan dalam memasarkan hasil pertanian dan lain-lain karena kondisi infrastruktur yang buruk. Dampak lainnya, kata dia, terjadi ketimpangan harga-harga barang pokok di berbagai daerah.
"Itu akibat infrastruktur yang terbelakang. Nah oleh karenanya Pak Jokowi presiden, pemerintah menekankan memprioritaskan infrastruktur pembangunan," dalih Agum.
Mantan Komandan Jenderal Kopassus Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar mendatangi acara deklarasi putra-putri Cijantung dukung Jokowi-Maruf Amin. Acara itu juga dihadiri oleh warga kompleks Cijantung yang mayoritas berasal dari keluarga TNI.
Dalam acara tersebut, Agum menyebut Jokowi layak untuk memimpin dua periode. Agum mengklaim, sifat Jokowi juga tidak berubah sejak masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta dan Presiden RI.
"Setelah 4 tahun [jadi] presiden tidak ada perubahan. Dia tetap seperti itu. Biasanya seorang jadi pemimpin mengubah sikap sifat tabiat orang. Kalau ini saya rasa Pak Jokowi tetap seperti itu. Ini yang membuat saya sayang," ungkap Agum.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto
