tirto.id - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saiful Mujani memprediksi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung sebanyak dua putaran. Pada putaran kedua, dalam temuan SMRC, akan menyisakan dua calon presiden yakni Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo bersaing ketat.
Alasan utama mengapa Ganjar dan Anies yang berpotensi besar masuk putaran kedua, lanjut Saiful, karea dua nama tersebut elektabilitasnya terus menguat, mengalahkan kandidat lain seperti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Dalam satu setengah tahun terakhir Ganjar terus konsisten mendapatkan suara teratas, Prabowo cenderung melemah, dan Anies cenderung menguat," kata Saiful Mujani dalam konferensi pers secara daring pada Kamis (2/2/2023).
Saiful menerangkan hasil survei tersebut dilakukan pada Mei 2021 sampai Desember 2022. Disimpulkan Prabowo cenderung menurun, dari 34,1 persen pada survei Mei 2021 menjadi 26,1 persen pada Desember 2022. Sementara Ganjar cenderung naik dari 25,5 persen menjadi 33,7 persen di periode yang sama.
"Anies juga cenderung naik walaupun tidak sekuat Ganjar, dari 23,5 persen menjadi 28,1 persen," jelasnya.
Proses Pemilu 2024, menurut Saiful Munjani diprediksi seperti pada Pemilu 2004, yaitu akan banyak pasangan yang mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Saat itu lima dari enam pasangan capres dan cawapres menjadi peserta Pilpres yang dipilih secara langsung untuk pertama kalinya. Satu pasangan yaitu Abdurrahman Wahid dan Marwah Daud Ibrahim dinyatakan tidak lolos karena tidak memenuhi unsur kesehatan.
Saiful melihat pada Pilpres 2024 akan ada 4 pasangan yang mendaftar ke KPU. Jika ada 4 koalisi pilpres, maka PDI Perjuangan maju sendiri, Golkar bersama PPP dan PAN dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Gerindra berkoalisi dengan PKB (Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya), sementara Nasdem, Demokrat, dan PKS membentuk Koalisi Perubahan.
Dalam temuannya, Saiful menyebut PDIP memiliki dua nama kadernya yang sering disebutkan oleh publik yaitu Puan Maharani dan Ganjar. Menurutnya, paling kompetitif di antara dua nama tersebut adalah Ganjar.
"Calon lain adalah Anies yang mewakili Nasdem, PKS, dan Demokrat. Prabowo Subianto mewakili Gerindra dan PKB. Selanjutnya Airlangga Hartarto yang merupakan pimpinan partai terbesar di KIB," terangnya.
Apabila prediksi SMRC benar terjadi, bahwa Ganjar dan Anies akan bertarung di tahap ke-2 Pemilu, maka persaingan menjadi sangat ketat.
Dalam survei Desember 2022, Ganjar mendapatkan suara 43,3 persen sementara Anies 40,5 persen. Ada 16,2 persen yang belum menentukan pilihan.
"16,2 persen tersebut belum diketahui akan ke siapa. Karena itu, posisi Ganjar dan Anies di data ini seimbang karena selisihnya di bawah margin of error 3,1 persen," ungkapnya.
Selisih yang ketat seperti itu, kata Saiful, memiliki potensi berbahaya. Tensi politik bisa memanas di tengah masyarakat. Oleh karena itu, menurut Saiful harus ada antisipasi jangan sampai selisih suara Anies dan Ganjar terlampau tipis, apabila putaran kedua Pemilu benar terjadi.
"Siapapun calonnya perlu ada gap suara yang cukup signifikan," pungkasnya.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto
