tirto.id - Penangkapan Gubernur Papua, Lukas Enembe oleh KPK pada Selasa, 11 Januari 2023 diwarnai dengan konflik. Setidaknya ada empat orang yang terkena tembakan saat aparat membubarkan paksa sekelompok massa di depan pintu masuk Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Seperti dikutip Antara News, empat orang itu mengalami luka-luka di bagian paha dan saat ini sudah mendapat perawatan medis di rumah sakit setempat.
Lukas Enembe ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dibantu oleh Brimob Polda Papua pada hari Selasa, 10 Januari 2023. Dia resmi menjadi tersangka kasus dugaan suap terkait proyek pembangunan infrastruktur di Provinsi Papua.
Selain Lukas Enembe, satu tersangka lainnya adalah pihak swasta/Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka (RL). Lukas Enembe diduga menerima uang suap sekitar Rp1 miliar terkait proyek infrastruktur di Provinsi Papua. Sebelum dibawa ke Jakarta, Lukas sempat transit di Manado, Sulawesi Utara.
Update Kasus Lukas Enembe & Kondisi Terkininya
Menurut berita hari ini, Rabu, 11 Januari 2023, KPK menginformasikan kalau pihaknya menunda pemeriksaan terhadap Lukas karena sedang sakit.
Saat ini, Lukas dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta dan akan didampingi tim penyidik dan dokter KPK.
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, pemeriksaan Lukas meliputi pemeriksaan fisik tanda vital, laboratorium, dan jantung.
"Yang kemudian pendapat dari dokter menyimpulkan bahwa tersangka LE diperlukan perawatan sementara di RSPAD," katanya.
Hingga kini, KPK belum bisa memastikan sampai kapan Lukas Enembe akan dirawat. Akan tetapi, begitu Lukas selesai dirawat, maka tim penyidik KPK akan segera memeriksanya.
"Mengenai waktunya, tentu tim medis yang bisa tentukan, namun prinsipnya setelah seluruhnya selesai kami segera akan lakukan pemeriksaan," ungkap Ali.
Lukas Enembe adalah politikus asal Papua kelahiran 27 Juli 1967 di Kembu, Kabupaten Tolikara, Papua. Putra keenam dari tujuh bersaudara ini adalah memulai karier profesionalnya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kantor Sospol Merauke.
Jabatan politik pertama yang diemban adalah sebagai Wakil Bupati Puncak Jaya periode 2001-2006. Kala itu Lukas mendampingi Eliezer Renmaur.
Di periode berikutnya, Lukas kembali bertarung kali ini dia menjadi orang nomor satu di Kabupaten Puncak Jaya dengan masa tugas 2007-2012.
Setelah itu, Lukas kembali bertarung dalam memperebutkan kursi Gubernur Provinsi Papua. Dia berhasil menang dan dinobatkan sebagai Gubernur Papua ke-3 yang dipilih oleh rakyat secara demokratis.
Menjadi orang nomor satu di Papua, posisi dan pengaruh Lukas semakin kuat. Setelah mengikuti pemilu, dia kembali duduk sebagai Gubernur Papua periode 2018-2023. Dia didampaingi oleh Wakil Gubernur Klemen Tinal.
Editor: Iswara N Raditya
