Siapa Pemilik Erigo dan Apa Bedanya dengan Erspo?

tirto.id - Kontroversi desain jersey Timnas Indonesia yang melibatkan dua brand lokal Erspo dan Erigo memasuki babak baru. Sejumlah warganet mempertanyakan siapa pemilik Erigo dan Erspo, serta perbedaan antara kedua brand.

Hal ini menyusul beredarnya isu di media sosial bahwa Erigo dan Erspo telah berpisah seiring dengan ramai gerakan boikot Erspo di X. Selain itu, muncul dugaan bahwa Erspo bukan singkatan dari Erigo Sport, melainkan Ergonomic Sporty Outfit.

Sejumlah warganet lantas memprotes perbedaan logo brand pakaian penyuplai jersey Timnas 2024. Seperti yang diketahui, brand yang mendaftar dan menang tender mitra official fashion apparel Timnas Indonesia adalah Erigo. Namun, logo yang muncul dalam jersey dan peresmian kerja sama ternyata adalah brand Erspo.

Berkaitan dengan hal itu, para penggemar sepak bola Indonesia menuntut kejelasan apakah Erspo adalah bagian dari Erigo atau entitas yang benar-benar terpisah. Warganet menilai jika Erigo dan Erspo bukan berasal dari perusahaan yang sama, maka dikhawatirkan terjadi masalah terkait legalitas pemegang hak suplai jersey Timnas.

Lantas, apakah pemilik Erspo dan Erigo adalah sama?

Siapa Pemilik Erspo dan Erigo, Apa Perbedaannya?

Erspo dan Erigo sama-sama merupakan brand pakaian yang didirikan oleh Muhammad Sadad. Ia adalah seorang pengusaha asal Aceh, kelahiran 15 Juni 1990.

Muhammad Sadad merintis brand pakaian sejak 2010 dan resmi melahirkan nama Erigo pada 2013. Brand ini cukup digemari masyarakat dan berhasil meraih omzet hingga miliaran rupiah sejak pendiriannya.

Kesuksesan Erigo semakin melejit ketika brand pakaian ini tampil di pekan mode bergengsi New York Fashion Week (NYFW) 2022. Setelah sukses mendirikan Erigo, Muhammad Sadad membentuk brand Erspo.

Merek Erspo resmi diluncurkan di Jakarta pada 22 Januari 2024. Peluncuran brand ini bertepatan dengan momen pengumuman kerja sama antara Erigo dan PSSI dalam menyuplai perlengkapan Timnas Indonesia di musim mendatang.

Kedua brand beroperasi dalam satu lingkaran bisnis yang sama. Hal ini karena brand Erspo diperkenalkan sebagai sub-brand dari Erigo Apparel dalam peluncuran tersebut.

Erigo dan Erspo merupakan brand yang memproduksi jenis pakaian berbeda. Erigo khusus memproduksi pakaian-pakaian kasual, sedangkan Erspo memproduksi pakaian olahraga atau sportswear.

Meskipun sama-sama berbisnis di bawah label Erigo Apparel, kepemilikan Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) brand Erspo terpisah dengan Erigo.

Berdasarkan data di Pangkalan Data Kekayaan Intelektual, HaKI Erspo diajukan dan dimiliki oleh pendiri Erigo, Muhammad Sadad. Pengajuan ini berlangsung pada 13 November 2023 dengan nomor permohonan DID2023124405.

Permohonan merek Erspo yang diajukan oleh Muhammad Sadad berstatus “(TM) Selesai Masa Pengumuman”. Tanggal pengumuman telah dilakukan pada 3 Januari 2024 dengan nomor pengumuman BRM2401A.

Sebaliknya, HaKI brand Sadad lainnya, yaitu Erigo dimiliki oleh PT Idea Solusi Indonesia. Pengajuan HaKI Erigo berlangsung pada tanggal 14 Januari 2022 dengan nomor permohonan DID2022003335.

Merek dagang di bawah kepemilikan PT Idea Solusi Indonesia memiliki status “(TM) Didaftar”. Tanggal pengumuman permohonan ini dilakukan pada 24 Januari 2024 dengan nomor pengumuman BRM2206A.

Kesimpulannya, pemilik brand Erigo dan Erspo berbeda terlepas dari pendirinya sama. Pemilik brand Erigo adalah PT Idea Solusi Indonesia, sementara itu pemilik brand Erspo adalah Muhammad Sadad.

Siapa yang Kerja Sama dengan PSSI, Erspo atau Erigo?

Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melakukan kerja sama resmi dengan Erigo yang dimulai pada 22 Januari 2024. Mengutip situs resminya, kerja sama ini dilakukan untuk menyediakan perlengkapan Timnas Indonesia selama dua musim ke depan.

Peresmian kerja sama dengan tagline PSSI x ERIGO Sport Moving Forward Into The Golden Era berlangsung di Ganara Art, FX Sudirman. Persesmian ini melahirkan produk Erspo ang diumumkan langsung oleh Muhammad Sadad.

Erick Thohir menjelaskan bahwa nilai kerja sama ini adalah mencapai Rp16,5 miliar dengan tunai senilai Rp5 miliar. Menteri BUMN itu juga menjelaskan bahwa proses tender jersey Timnas Indonesia ini diikuti oleh 20 brand.

"Yang menarik, prosesnya ini juga sangat transparan. Yang kita lihat memang, bagaimana proses tender ini hampir diikuti 20 brand. Ini pertama kali karena memang kita dorong PSSI bukan hanya untuk meningkatkan value PSSI dan sponsor, tetapi juga transparansi,” ujar Erick Thohir lebih lanjut, Selasa (22/02/2024).

Selaras dengan hal tersebut, Sadad juga memaparkan bahwa jalinan kerja sama ini melalui proses yang tidak sebentar. Ia juga mengklaim telah melibatkan pemain Timnas U-23 dan seorang desainer dalam mendesain jersey terbaik untuk Timnas Indonesia di musim mendatang.

“Ini adalah proyek kolaboratif yang kami harapkan akan mengundang partisipasi dari para pelaku industri, mengingat semangat dan potensi Indonesia dalam bidang ini." jelas Sadad dalam kesempatan yang sama.