Menuju konten utama

Setelah Badai Matthew Berlalu

Badai Matthew telah memporak-porandakan sejumlah negara seperti Kolombia, Haiti dan Amerika Serikat. Badai angin dengan kecepatan 230 kilometer per jam, juga membawa hujan lebat sehingga terjadi banjir.

Setelah Badai Matthew Berlalu
Pakaian tergantung di sebuah wilayah yang hancur akibat Badai Matthew di Les Anglais, Haiti, Selasa (11/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Andres Martinez Casares/cfo/16
2016/10/12/TIRTO-antarafoto-usa-matthew-storm-12102016.JPG
Kabut muncul dari air saat bangunan yang tergenang air terlihat setelah Badai Matthew berlalu di Lumberton, North Carolina, Amerika Serikat, Selasa (11/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri
2016/10/11/TIRTO-antarafoto-usa-matthew-storm-11102016_01.JPG
Pemandangan dari udara memperlihatkan air menggenang setelah Badai Matthew di Lumberton, North Carolina, Senin (10/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Chris Keane
2016/10/11/TIRTO-antarafoto-haiti-us-relief-aid-11102016_01.JPG
Seorang tentara berjaga di dekat sebuah helikopter Angkatan Darat Amerika Serikat yang mengangkut bantuan darurat setelah Badai Matthew menghantam Jeremie, Haiti, Senin (10/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
2016/10/13/TIRTO-Haiti-Matthew-Storm-09102016.JPG
Seorang anak perempuan membawa kayu berjalan dekat puing-puing setelah Badai Matthew berlalu di Camp Perrin, Haiti, Sabtu (8/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Andres Martinez Casares
2016/10/13/TIRTO-Matthew-Storm-Infrared-07102016.JPG
Badai Matthew terlihat bergerak ke atas menuju pantai timur Florida dalam gambar inframerah dari satelit NOAA GOES-East yang diambil pada pukul 07:45am ET (11:45 GMT), Jumat (7/10). ANTARA FOTO/NOAA/Handout via REUTERS
2016/10/10/TIRTO-antarafoto-haiti-matthew-storm-10102016.JPG
Anak-anak bermain di sebuah penampungan setelah Badai Matthew berlalu di Jeremie, Haiti, Minggu (9/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/cfo/16
2016/10/13/TIRTO-Food-Aid-Hurricane-Haiti-081016.JPG
Sejumlah pria membawa karung beras dari pesawat yang penuh dengan makanan di bandara setelah Badai Matthew melanda Jeremie, Haiti, Jumat (7/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlin
2016/10/11/TIRTO-antarafoto-haiti-destroyed-houses-11102016_01.JPG
Rumah-rumah hancur akibat Badai Matthew di Coteaux, Haiti, Senin (10/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Andres Martinez Casares
2016/10/06/TIRTO-antarafoto-haiti-storm-06102016.JPG
Orang-orang turun ke jalan-jalan disamping rumah-rumah yang hancur setelah Badai Matthew melewati Jeremie, Haiti, Rabu (5/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
2016/10/13/TIRTO-Hurricane-Matthew-Florida-USA-071016.JPG
Seorang anak perempuan berjalan di atas pohon tumbang oleh Badai Matthew di Les Cayes, Haiti, Rabu (5/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Andres Martinez Casares
2016/10/05/TIRTO-antarafoto-hurricane-matthew-haiti-051016.JPG
Warga berkendara dengan motor diantara pohon roboh setelah terjadi Badai Matthew di Les Cayes, Haiti, Selasa (4/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Andres Martinez Casares
2016/10/05/TIRTO_183Haiti-Storm-03102016.JPG
Seorang perempuan melindungi dirinya sendiri dari hujan ketika Badai Matthew mendekat di Les Cayes, Haiti, Senin (3/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Andres Martinez Casares
2016/10/13/TIRTO-Hurricane-Matthew-Damage-Haiti-081016.JPG
Kerusakan akibat Badai Matthew terlihat dari udara di sepanjang pesisir barat Haiti, Kamis (6/10). ANTARA FOTO/Logan Abassi, courtesy of UN/MINUSTAH/Handout via REUTERS
2016/10/13/TIRTO-Haiti-Matthew-Storm-06102016-b.JPG
Seorang anak perempuan berjalan di atas pohon tumbang oleh Badai Matthew di Les Cayes, Haiti, Rabu (5/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Andres Martinez Casares
2016/10/13/TIRTO-Hurricane-Matthew-Haiti-081016.JPG
Kerusakan akibat Badai Matthew terlihat dari udara di sepanjang pesisir barat Haiti, Kamis (6/10). ANTARA FOTO/Logan Abassi, courtesy of UN/MINUSTAH/Handout via REUTERS/djo
2016/10/13/TIRTO-Hurricane-Matthew-Daytona-USA-081016.JPG
Hujan mengguyur puluhan rumah saat Badai Matthew melewati Pantai Daytona, Florida, Amerika Serikat, Jumat (7/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Phelan Ebenhack
2016/10/13/TIRTO-Hurricane-Matthew-Jamaica-021016.JPG
Warga menyerbu supermarket untuk berbelanja di menit terakhir sebelum datangnya Badai Matthew di Kingston, Jamaika, Sabtu (1/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Romero/djo/16
Badai Matthew telah memporak-porandakan sejumlah negara seperti Kolombia, Haiti dan Amerika Serikat. Badai angin dengan kecepatan 230 kilometer per jam, juga membawa hujan lebat sehingga terjadi banjir.

Haiti menjadi negara yang paling parah dilanda badai ini. Pekerja kemanusiaan menyebut sekitar 90 persen wilayah selatan Haiti hancur total. Jalanan menunju ibu kota dari wilayah selatan juga terputus.

Sulitnya akses komunikasi ke wilayah paling parah membuat jumlah korban jiwa dikhawatirkan semakin meningkat. Seperti dilansir Reuters, Senin, 10 Oktober 2016, jumlah korban hingga awal pekan ini telah menembus lebih dari 1.000 orang. Sebanyak 61.500 warga Haiti kini kehilangan tempat tinggal, dan 350 ribu warga lainnya membutuhkan pertolongan segera.

Amerika Serikat mengirim kapal USS Mesa Verde, serta 9 helikopter militer untuk membantu mengantar makanan ke wilayah paling parah terdampak. Palang Merah Internasional mengumumkan permohonan bantuan darurat sebesar US$ 6,9 juta untuk menyediakan layanan kesehatan, tenda, air dan sanitasi bagi 50 ribu warga Haiti.

Haiti pun kini harus berjuang melawan ancaman kolera akibat mayat yang terlalu banyak dan sanitasi yang buruk. Haiti – salah satu negara termiskin di dunia – belum pulih setelah diguncang gempa dasyat pada 2010 yang menewaskan ribuan warga dan memicu epidemik kolera.

Foto: Reuters & Teks : TF Subarkah
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Taufik Subarkah