tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, peluang kerja sama Indonesia dengan Afrika dapat merambah ke bidang pendidikan. Menurut dia, terdapat beberapa pelajaran yang bisa Indonesia dapatkan dari Afrika, begitu pula sebaliknya.
“Yang bisa kita pelajari dari Afrika adalah pariwisata berbasis konservasi. Jadi kemarin kami bertemu dengan Zanzibar dan Aljazair, ternyata Aljazair ini adalah negara dengan peninggalan bangunan-bangunan Romawi yang terbesar. Lebih besar dari Italia sendiri,” ungkap Sandiaga di konferensi pers Indonesia Africa Forum, di Bali, Selasa (3/9/2024).
Sandiaga mengungkap peninggalan-peninggalan yang menjadi daya tarik Aljazair tersebut masih terawat dengan baik. Oleh sebab itu, cara konservasi objek-objek wisata historis di Afrika menjadi pelajaran yang harus diambil Indonesia.
Mantan Wakil Gubernur Jakarta tersebut juga mengaku takjub dengan Tanzania dan Zanzibar karena keduanya mampu meraup pendapatan negara yang masif dari sektor pariwisata fauna, yakni sebesar 30% dari total pendapatan.
“Ternyata 30% ekonominya itu dikontribusikan oleh pariwisata yang hanya fokus melihat-lihat binatang. Jadi datang ke sana, glamping, bukan di resort mewah tapi nyaman. Daya tarik utamanya itu melihat jerapah, gajah, maupun binatang-binatang lainnya yang ada di alam terbuka,” kata dia.
Sebaliknya, Sandiaga juga mengungkap minat negara-negara Afrika untuk belajar pariwisata di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Zanzibar, Aljazair, Sudan, dan Maroko yang ingin belajar lebih lanjut tentang pengelolaan Meeting, Incentives, Convention, and Exhibition (MICE), serta konsep hospitality Indonesia.
“Kemarin saat bertemu dengan Presiden Zanzibar, mereka ingin belajar dua hal dari Indonesia. Satu adalah pengelolaan MICE, kita sudah sukses di G20 dan ASEAN Summit. Kedua, mereka ingin talenta-talenta hospitality-nya dapat belajar di Indonesia,” kata Sandiaga.
Sandiaga juga menyebutkan, Indonesia akan menjalin kerja sama dengan Zanzibar dan Aljazair di bidang pendidikan kepariwisataan lewat program pertukaran mahasiswa di kampus berbasis pariwisata, salah satunya Politeknik Pariwisata Bali.
“Jadi ini yang mungkin kita bisa jadikan student exchange opportunities. Saya yakin kita bisa belajar dengan kedua belah pihak. Bukan hanya mereka belajar dari Indonesia, tapi kita belajar dari mereka,” kata Sandiaga.
Penulis: Sandra Gisela
Editor: Abdul Aziz
