tirto.id - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan pelaku usaha biro perjalanan atau travel agent akan ikut memperoleh dana hibah pariwisata. Sandiaga bilang pemerintah tengah membahas perluasan cakupan dana hibah pariwisata yang baru diberikan kepada pelaku usaha hotel dan restoran serta tempat hiburan.
“Perluasan dana hibah pariwisata untuk biro perjalanan saat ini statusnya masih berproses pengajuan PEN 2021. Kami dapat indikasi positif,” ucap Sandiaga dalam "Weekly Press Briefing”, Selasa (27/4/2021).
Dana hibah pariwisata ini digelontorkan melalui anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2021. Tepatnya melalui pos program prioritas atau yang dulu dikenal sebagai sektoral Kementerian Lembaga (KL) dan pemda. Pada 2021, pemerintah menganggarkan Rp3,7 triliun untuk dana hibah pariwisata.
Sandiaga menjelaskan mekanisme penyaluran dana hibah ini kemungkinan besar akan melalui transfer ke daerah. Mereka yang menerima harus lebih dulu mendaftarkan diri di tingkat daerah untuk kemudian datanya diserahkan ke pemerintah pusat.
Dasar perhitungannya, pemerintah akan melihat berapa nilai pajak yang disetorkan pelaku usaha sektor pariwisata pada 2019. Pemerintah akan melihat pajak hiburan, pajak penghasilan, sampai pajak pertambahan nilai (PPN).
“Teman-teman di daerah akan menentukan biro perjalanan terdaftar yang mendapat dana hibah sesuai pajak penghasilan tercatat. Ini dilakukan sesuai tata kelola yang baik,” ucap Sandiaga.
Untuk melancarkan hibah pariwisata bagi biro perjalanan ini, Sandiaga juga meminta para asosiasi yang sempat bertikai untuk mengakhiri perselisihan mereka. Sandiaga mengingatkan bila para asosiasi belum juga menyelesaikan masalah, maka kemungkinan besar akan mengganggu penyaluran hibah pariwisata.
“Kalau ini enggak selesai kehebohan travel agent dan tour operators, ini akan ada kendala di dana hibah,” ucap Sandiaga.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan
