tirto.id - Saddil Ramdani telah mengumumkan kepergiannya dari Persela Lamongan pada Jumat (4/1/2018). Lewat unggahan di akun Instagram pribadinya, Saddil mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan dan seluruh pihak yang telah membantunya selama membela klub berjuluk Laskar Joko Tingkir itu.
"Tanpa masyarakat Lamongan dan manajemen, teman-teman semuanya, saya bukan siapa-siapa. Saya pamit, di manapun kalian berada kita saling suport, mendoakan, dan semoga kita semua sehat, sukses, dan lebih berprestasi lagi," tulis Saddil.
Kepergian Saddil semakin merontokkan komposisi lini depan Persela. Pasalnya, belum lama ini Laskar Joko Tingkir juga dipaksa kehilangan Diego Assis dan bomber haus gol, Loris Arnaud yang juga merupakan top skor mereka untuk musim 2018.
Dua tahun Saddil genap membela Persela Lamongan dan mendapat sorotan besar jika menimbang usianya yang masih 20 tahun. Pada tahun pertamanya di berkostum Persela, Saddil tampil dalam 14 pertandingan Liga 1 serta menyumbang dua gol dan dua assist.
Musim berikutnya, meski banyak menghabiskan waktu untuk membela Timnas Indonesia di berbagai ajang, Saddil tetap tampil menjanjikan. Ia 16 kali main dan menyumbang dua gol serta dua assist pula.
Sayang, performa sensasional Saddil gagal mengantarkan Laskar Joko Tingkir finis di papan atas. Pada klasemen akhir Liga 1 2018, Persela bahkan cuma menghuni posisi 13 dengan 43 poin, hasil 11 kemenangan, 10 kali imbang, dan 13 kekalahan.
Kepergian Saddil juga sekaligus semakin mengencangkan isu berganti kostum Pahang FA. Tim asal Malaysia itu disebut-sebut sedang dalam tahap negosiasi dengan Saddil.
Selain Pahang, ada pula Bhayangkara FC yang meminati jasa Saddil. Desember 2018 lalu, manajer Bhayangkara FC, Sumardji bahkan berani membeberkan jika klubnya telah menjalin kesepakatan dengan Saddil.
"Mulai Januari 2019 dia [Saddil Ramdani] akan bergabung dengan kami. Insya Allah Saddil berseragam Bhayangkara FC. Saddil itu dari dulu ingin jadi polisi. Tinggal apakah dia mau langsung tahun depan jadi polisi atau menunggu tahun berikutnya, tergantung Saddil sendiri," kata Sumardji saat itu.
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan
