tirto.id - Politikus Maruarar Sirait resmi hengkang dari PDIP dan menyerahkan kartu tanda anggota (KTA) kemarin, Senin (15/1/2024). Dia memutuskan keluar dari "markas banteng" untuk mengikuti langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Pria yang akrab disapa Ara itu telah memiliki ideologi PDIP sejak dahulu karena ayahnya, Sabam Sirait, merupakan salah satu pendiri partai tersebut. Namun, dalam video penyerahan KTA kepada Wakil Sekjen PDIP Utut Adianto, Ara menyampaikan pesan ayahnya.
"Memang betul Bapak saya pendiri PDI dan saya pertanggungjawabkan karena bapak saya juga katakan, jagalah, belalah Pak Jokowi, karena dia baik dan benar," ucap Ara dalam video di akun resmi instagramnya @maruararsirait, Senin (15/1/2024).
Menelisik ke belakang, Ara diketahui memang telah berada dalam organisasi sejak masa berkuliah di Universitas Parahyangan, Bandung, Jawa Barat. Dia aktif di Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) dan resimen mahasiswa kampusnya.
Setelah lulus, Ara semakin matang dengan bergabung ke PDIP sejak 1999. Kemudian dia ditunjuk menjadi Wakil Bendahara PDIP Jawa Barat pada 1999-2000.
Selanjutnya, dia dipercaya menjadi Bendahara DPD PDIP Jawa Barat pada 2000-2005. Lalu, dia ditunjuk sebagai Ketua Bidang Pemuda, Mahasiswa, dan Olahraga DPP PDIP periode 2005-2010.
Di sisi lain, dia lolos ke pintu Senayan dan berkarier selama tiga periode, yakni pada 2004-2019. Selama di DPR, Ara sempat menjadi Wakil Bendahara Fraksi PDIP di DPR.
Di tengah jabatannya sebagai anggota dewan, Ara sempat diisukan akan ditunjuk Jokowi sebagai menteri. Namun, hal itu berakhir sebagai isu semata.
Pada periode pertama kepemimpinan Jokowi di 2014, Ara sempat dikabarkan akan menduduki kursi Menteri Komunikasi dan Informastika (Menkominfo). Sayangnya, ketika pengumuman susunan menteri Kabinet Kerja, tidak ada nama Ara.
Menjelang pengumuman Kabinet Kerja, Ara memang menghadap Megawati Soekarnoputri di kediamannya. Saat pengumuman menteri pun, Ara yang masuk dalam daftar hadir tidak terlihat di acara.
Saat ini, Ara diketahui terlibat dalam Satgas Anti Mafia Sepak Bola yang dibentuk Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) dengan berkolaborasi bersama Polri. Ketum PSSI Erick Thohir menunjuknya sebagai Ketua Satgas Independen.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Anggun P Situmorang
