tirto.id - Setelah mendengarkan presentasi dua kandidat pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dan Luis Milla, PSSI mengisyaratkan bakal menjatuhkan pilihan kepada nama pertama.
Isyarat itu muncul menyusul ucapan Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri yang menilai sosok kedua, Luis Milla tidak berani mematok target tinggi yang dituntut federasi, yakni mengantarkan Indonesia Juara Piala AFF dalam waktu dekat.
“Dia sudah melatih cukup lama. Jadi harusnya bukan cuma proses lagi, tetapi hasil yakni gelar juara seperti yang didambakan masyarakat Indonesia,” ucap Cucu usai presentasi Milla, Sabtu (30/11/2019).
Di sisi lain Shin Tae-yong, menurut keterangan PSSI berani menjanjikan target besar untuk jadi juara AFF 2022.
Faktor ini, kata dia, dianggap jadi daya tarik oleh sebagian petinggi federasi, selain fakta Tae-yong punya nominal harga kontrak yang jauh lebih rendah daripada Milla.
“Tentu targetnya adalah juara yang menjadi tolak ukur. Jika gagal, mereka secara sadar harus mengakui dan tidak lagi menyalahkan federasi,” katanya.
Kendati demikian, jalan PSSI untuk mengamankan kontrak Tae-yong bakal terjal.
Media asal Cina, Axtoutiao, belakangan menyebut Tae-yong juga sedang didekati klub besar Cina, Jiangsu Suning.
Manajemen klub yang dikenal tajir ini disebut menargetkan Tae-yong sebagai pengganti juru taktiknya, Cosin Olariou yang diisukan bakal segera ditarik melatih Timnas Cina.
Axtoutiao bahkan berani mengklaim Tae-yong telah mendarat ke Cina untuk meneken kesepakatan akhir.
Tae-yong sendiri, hingga kini memang urung menyatakan komitmen bakal memprioritaskan tawaran PSSI ketimbang proposal lain.
Saat memenuhi undangan wawancara dengan federasi, 19 November 2019 lalu, dia hanya menyatakan ketertarikan terhadap iklim sepakbola Indonesia.
“Bagi saya [melatih di Indonesia] adalah sebuah tantangan. Saya tahu atmosfer sepak bola Indonesia sangat luar biasa dengan suporter yang fanatik,” ujarnya.
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Zakki Amali
