tirto.id - Pramono Anung diusung PDIP sebagai calon gubernur (cagub) di Pilkada Jakarta 2024. Sekretaris Kabinet pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin itu berpasangan dengan Rano Karno selaku calon wakil gubernur (cawagub).
Kabar kepastian Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung nama pasangan calon (paslon) Pramono Anung-Rano Karno sebagai cagub-cawagub di Pilkada Jakarta 2024 disampaikan oleh Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey.
"Iya (akan mengusung Pramono-Rano Karno di Pilkada Jakarta)," demikian disampaikan Olly, seperti dikutip Antaranews.
PDIP sebelumnya santer disebut-sebut akan mengusung nama Anies Baswedan sebagai cagub di Pilkada Jakarta 2024. Bahkan, Anies diberitakan sudah menggelar pertemuan dengan Rano Karno di Gedung B, Kantor DPP PDIP, Jakarta. Foto Anies-Rano yang duduk bersama di sebuah ruangan juga tersebar.
Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat, mengatakan pertemuan Anies Baswedan dan Rano Karno hanya sekedar untuk diskusi.
"Harus diingat bahwa Bung Rano ini adalah mantan Gubernur Banten. Pak Anies itu mantan Gubernur DKI Jakarta. Masa Gubernur Banten dan Gubernur DKI tidak boleh berdiskusi? Boleh, ‘kan?" kata Djarot.
Profil Pramono Anung & Rekam Jejak di PDIP
Pramono Anung adalah seorang politikus senior PDIP. Ia lahir di Kediri, Jawa Timur, pada 11 Juni 1963.
Pria yang sekarang berusia 61 itu merupakan lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Kemudian melanjutkan pendidikan ke Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran
Ayah kandung Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, ini tercatat pernah bekerja di sejumlah perusahaan dengan jabatan cukup mentereng.
Daftar karier Pramono Anung adalah Direktur PT. Tanito Harum dan PT. Vietmindo Energitama. Lantas Komisaris PT. Yudhistira Haka Perkasa, PT. Mandira (Mandiri Hana Persada), dan PT. Yudhistira Hana Perkasa.
Mantan Ketua Himpunan Mahasiswa Tambang ITB itu mulai terjun di dunia politik pada 1998 sebagai anggota Dewan Pimpina Pusat (DPP) PDIP (1998-2000).
Tidak lama berselang, ia menduduki jabatan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP (2000-2005) hingga menjadi Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP (2005-2010).
Selama penyelenggaraan Pemilihan Umum (Pemilu), Pramono Anung sudah empat kali terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur VI, yakni via Pemilu 1999, 2004, 2009, dan 2014.
Setelah lama menjadi anggota dewan sekaligus Sekjen DPP PDIP, pemilik nama lengkap Pramono Anung Wibowo ini kemudian dipercaya menjadi Sekretaris Kabinet Kerja pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mulai 12 Agustus 2015.
Pada masa periode kedua kepemimpinan Joko Widodo yang menggandeng Ma'ruf Amin, Pramono Anung lagi-lagi menduduki jabatan yang sama di Kabinet Indonesia Maju mulai 2019 hingga bertahan sampai sekarang.
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan dikabarkan sudah menerbitkan tiga surat keterangan untuk Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam rangka maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.
Tiga surat yang diterbitkan PN Jakarta Selatan atas permintaan Pramono Anung mencakup surat keterangan tidak pernah sebagai terdakwa, surat keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya dalam daftar pemilih, dan surat keterangan tidak memiliki tanggungan utang atas nama pribadi maupun badan hukum yang menjadi tanggungjawabnya.
