Menuju konten utama

Produk Kakao Gunungkidul

Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Johozua Markus Yoltuwu (tengah), melihat proses pengeringan kakao saat melakukan kunjungan kerja di Desa Bunder, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta.

Produk Kakao Gunungkidul
Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Johozua Markus Yoltuwu (tengah), melihat proses pengeringan kakao saat melakukan kunjungan kerja di Desa Bunder, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (1/10). Dalam kunjungan itu Johozua Markus Yoltuwu mengungkapkan hasil pengelolaan produk unggulan kakao tersebut dapat menjadi salah satu ikon Kabupaten Gunungkidul. Untuk itu dibutuhkan "brand" dan lokus pusat pengolahan yang dapat dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bersama. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
2016/10/01/TIRTO-antarafoto-produk-kakao-gunungkidul-011016-afa-1_ratio-16x9.JPG
Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Johozua Markus Yoltuwu (tengah), melihat proses pengeringan kakao saat melakukan kunjungan kerja di Desa Bunder, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (1/10). ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Dirjen Pembangunan Kawasan Perdesaan (PKP) Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Johozua Markus Yoltuwu (tengah), melihat proses pengeringan kakao saat melakukan kunjungan kerja di Desa Bunder, Patuk, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Sabtu (1/10). Dalam kunjungan itu Johozua Markus Yoltuwu mengungkapkan hasil pengelolaan produk unggulan kakao tersebut dapat menjadi salah satu ikon Kabupaten Gunungkidul. Untuk itu dibutuhkan "brand" dan lokus pusat pengolahan yang dapat dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) bersama. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko
Baca juga artikel terkait FOTO-TIRTO atau tulisan lainnya

Editor: Andrey Gromico