tirto.id - Pertandingan pembuka Grup D Piala Asia 2019 antara Iran vs Yaman akan dilangsungkan pada Senin (7/1/2019) pukul 23.00 WIB di Mohammed Bin Zayed Stadium. Duel beda kualitas antar kedua kesebelasan ini diprediksi akan menjadi miliki Iran.
Menilik peringkat FIFA per-2 Desemeber, Iran menjadi tim nasional dengan peringkat terbaik di antara seluruh kontestan Piala Asia 2019 kali ini. Sementara Yaman menduduki peringkat 135 dari total 211 negara anggota FIFA. Dari segi peringkat saja, Iran diprediksi akan mudah mengalahkan Yaman.
Akan tetapi sang juru taktik Iran, Carlos Queiroz, menegaskan tidak ada pertandingan yang benar-benar mudah. Ia menyebut jika sebuah tim tidak bermain dengan baik, maka mereka tidak pantas untuk mendapatkan kemenangan. Kendati demikian, mantan tangan kanan Sir Alex Ferguson di Manchester United itu tetap percaya diri dengan kualitas tim asuhannya.
"Ini sepakbola. Anda tidak dapat memainkan permainan sepak bola dengan kartu kredit menjadi favorit. Jika Anda tidak memainkan sepakbola yang baik, Anda tidak pantas menang," kata Queiroz.
"Pada saat yang sama, saya yakin bahwa tim saya, meski mengalami beberapa cedera, saya selalu menantang mereka untuk bermain secara bertanggung jawab sehingga ketika mereka meninggalkan lapangan, mereka pergi dengan gembira bersama para penggemar."
Dari enam pertandingan termutakhir, Iran belum tersentuh kekalahan. Empat kemenangan dan dua hasil imbang kontra Palestina dan Venezuela berhasil dicatatkan Sardar Azmoun dan kolega. Sementara sang calon lawan, Yaman, hanya berhasil membukukan satu kemenangan dari enam pertandingan terakhir serta lima kekalahan.
Jan Kocian selaku pelatih utama Yaman mengaku tidak gentar menghadapi Iran. Kocian memang menganggap Iran adalah salah satu tim terkuat di Asia dengan pelatih yang sangat berpengalaman. Namun ia dan anak asuhnya yang akan berusaha mewujudkan mimpi dengan mengalahkan Iran.
"Dunia mengenal Iran. Mereka memiliki Piala Dunia yang hebat dan di Carlos Queiroz, salah satu pelatih terbaik di dunia. Namun, kami tidak akan membiarkan hal itu sampai kepada kami. Tidak ada tekanan pada tim dan sebagai tim 'kecil', kami diizinkan untuk bermimpi dan impian itu adalah untuk mengalahkan Iran," ungkap Kocian.
Di atas kertas Iran memang unggul segalanya dan tidak mengherankan apabila mereka meraih kemenangan. Kedua kesebelasan sendiri pernah bertemu pada tahun 2012 silam di ajang WAFF Championship. Iran berhasil meraih kemenangan tipis 2-1. Diprediksi Iran akan mencetak lebih dari satu gol dan meraih 3 poin, kendati keajaiban mungkin saja terjadi.
Editor: Gilang Ramadhan
