tirto.id - Para petinggi PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) yakni Rudy Kangdra, Sudjarno, dan Anthony Chandra Kartawiria, membantah telah membuat mosi tidak percaya kepada Direktur Utama LIB sekaligus Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Somantri.
“Itu bukan mosi tidak percaya. Kami hanya memberitahukan kepada pemegang saham tentang kondisi internal perusahaan,” kata Rudi Kangdra seperti diwartakan Antara, Kamis (7/5/2020) malam.
Rudy Kangdra, Sudjarno, dan Anthony Chandra Kartawiria di PT LIB masing-masing menjabat sebagai Direktur Bisnis, Direktur Operasional dan Direktur Keuangan.
Sebelumnya, mereka dikabarkan telah mengirimkan surat ‘Pengaduan Mengenai Keresahan di Internal Perusahaan’ kepada para pemegang saham PT LIB pada Senin (4/5/2020).
Hal itu, kata Rudy, dilakukan dengan alasan bahwa pemegang saham, termasuk klub dan PSSI, berhak mengetahui kondisi perusahaan. Surat tersebut ditembuskan pula kepada Ketum PSSI, Waketum PSSI, Exco PSSI, Plt Sekjen PSSI, dan Dewan Komisaris PT LIB.
“Indikasi ini sudah terjadi sejak bulan Maret 2020 dan semakin lama semakin dominan. Kami sudah memberikan saran-saran, tetapi tidak dilibatkan. Seharusnya setiap keputusan itu ada sirkulernya dan semua direktur membubuhkan paraf,” tutur Rudy.
“Ini tidak ada, tiba-tiba surat keluar. Lama-lama kami merasa kalau seperti ini kami harus memberitahukan kepada pemegang saham,” lanjutnya.
Keputusan sepihak seperti yang dituturkan Rudy, misalnya, pengangkatan Pradana Aditya Wicaksana sebagai General Manager PT LIB. Hal ini menjadi pertanyaan lantaran Pradana merupakan anak kandung Cucu Somantri.
Pemangkasan Subsidi Klub
Terbaru, keputusan lainnya yang dianggap dilakukan oleh Cucu Somantri secara sepihak yaitu mengenai pemangkasan subsidi untuk klub-klub Liga 1 dan Liga 2 2020.
Keputusan Cucu itu dituangkan dalam surat bernomor 187/LIB-COR/V/2020 yang ditujukan kepada PSSI. Isi surat di antaranya menyinggung mengenai pembayaran subsidi sebesar 67 persen atas kontribusi tahap kedua klub Liga 1 dan Liga 2.
Akibatnya, klub Liga 1 hanya mendapatkan Rp320 juta dari Rp500 juta yang semula dijanjikan. sedangkan klub Liga 2 mendapatkan Rp100 juta dari awalnya Rp250 juta.
“Surat itu sudah ditandatangi tanpa pemberitahuan kepada kami,” ucap Rudy.
Untuk itu, Rudy Kangdra, Sudjarno, dan Anthony Chandra Kartawiria menganjurkan pada pemegang saham agar mengadakan RUPS Luar Biasa sebagai ajang evaluasi internal LIB.
“Untuk waktu pelaksanaan RUPS Luar Biasa, kami menyerahkan sepenuhnya kepada pemegang saham. Kalau merasa memang rapat itu penting, mungkin segera digelar,” papar Rudy.
Penulis: Hendi Abdurahman
Editor: Iswara N Raditya
