tirto.id - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin memaknai pertemuan PDI Perjuangan dan Partai Gerindra, Selasa (24/8/2021) sebagai langkah awal menuju Pilpres 2021. Meski masing-masing partai mengklaim sedang fokus terhadap penanganan Covid-19.
"Penjajakan awal untuk saling merekatkan hubungan yang lebih baik lagi. Keuntungannya kedua partai tersebut bisa melakukan konsolidasi politik untuk bisa menghadapi gelombang politik ke depan," ujarnya kepada reporter Tirto, Rabu (25/8/2021).
Menurutnya konsolidasi nasional PDIP dan Gerindra di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat kemarin hal yang biasa. Momentum tersebut tak ubahnya persekutuan mereka pada 2009, saat Megawati dan Prabowo mencoba peruntungan menjadi capres dan cawapres.
Meskipun pada periode 2014-2019, keduanya berseteru.
"Konsolidasi PDIP dan Gerindra itu hal yang biasa. Karena sejatinya politik itu saling menjaga kepentingan satu sama lain," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menampik pertemuan tersebut membahas Pilpres 2024.
"Untuk pemilu 2024, kalau dari aspek ideologi kita sama-sama punya komitmen terhadap Pancasila. Nanti setelah pandemi ini bisa kita lewati bersama-sama, ada momentumnya, ada waktunya untuk membahas hal-hal tersebut. Karena skala prioritas adalah kepentingan rakyat, keselamatan bangsa dan negara," ujarnya.
Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani mengatakan mereka hanya membahas soal ideologi Pancasila dan mendukung pemerintah dalam penanganan Covid-19.
"Keselamatan rakyat, keselamatan negara di atas segala-galanya. Dan keselamatan kita semua, harus terus menjadi negara yang kuat bersatu. Itu sebabnya kami berdua hanya bicara masalah pandemi Covid ini," ujar Muzani.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Abdul Aziz
