tirto.id - Film“Perentjak” karya pembuat film muda Indonesia, Wregas Bhanuteja, berhasil menembus seleksi untuk mengikuti kompetisi di Festival Film Internasional Cannes, Perancis. Film karya sineas asal Yogyakarta ini berhasil masuk kategori "La Semaine de la Critique" dan akan diputar tiga kali di salah satu festival film terbesar dunia tersebut.
Wregas menceritakan kisah unik yang menjadi inspirasi pembuatan film ini. Kisah ini diperolehnya dari Saka, teman sepermainannya.
"Waktu itu Saka bercerita sewaktu SD ada ibu penjual ronde di alun-alun (Yogyakarta) yang menjual sebatang korek api seharga Rp1.000, kemudian dia boleh melihat bagian tubuh si ibu penjual dengan korek api tersebut," kata sutradara lulusan Institut Kesenian Jakarta tersebut.
Cerita itu membuat Wregas penasaran dan mencari-cari ibu tersebut, namun dia tidak menemukan ibu ronde yang menjual batang korek api tersebut.
Dua tahun setelah mendengar cerita Saka tersebut, Wregas masih penasaran. Akhirnya hal ini menginspirasinya membuat cerita tentang kisah tersebut.
"Namun dikaitkan konteks kekinian, bercerita tentang perempuan yang membutuhkan uang kemudian dia menawarkan teman kerjanya sebatang korek api dengan harga Rp10 ribu dan temannya dapat melihat salah satu bagian tubuhnya," kata pria berusia 23 tahun itu.
Film “Perentjak” atau “In the Year of the Monkey” hanya memakan waktu dua minggu produksi, dengan dua hari syuting dan satu minggu editing.
“Perentjak” adalah film kelima Wregas, setelah sebelumnya ia memproduksi “Hanoman”, “Senyawa”, “Lemantun”, dan “Lembusura”. Judul terakhir ini sempat mengikuti Festival Film Berlin 2015.
Sutradara alumnus SMA De Britto Yogyakarta ini juga pernah menjadi asisten sutradara Riri Riza dalam film televisi “Nyanyian Musim Hujan”. (ANT)
Penulis: Putu Agung Nara Indra
Editor: Putu Agung Nara Indra
