tirto.id - Presidium Gerakan Aksi Roda Dua (Garda) Igun Wicaksana menilai, penerapan tarif baru ojek online sudah sesuai kebutuhan pengemudi untuk memenuhi aspek keselamatan di jalan. Sebaliknya, dengan menurunkan tarif atau mengembalikan tarif lama berpengaruh pada keselamatan.
Saat ini berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan nomor 12 tahun 2019 untuk tarif ojol di Jabodetabek sebesar Rp2.500 per kilometer.
Dia mengklaim, jumlah penumpang tak mengalami penurunan. Namun, ia mendapati ada konsumen yang mengomentari tarif ojol jadi mahal. Menurut dia, tarif saat ini sudah sesuai kebutuhan terkait keselamatan pengemudi dan penumpang.
"Ini kan kita dituntut keselamatan. Dengan tarif murahnya keselamatan kami merawat kendaraan layak pakai ini gimana. Kalau dari segi keamanan dan keselamatan penumpang. Kalau tarif murah diterapkan dan akhirnya untung penumpang, tapi tingkat risiko kecelakaan akan tinggi seperti sekarang bagaimana," kata dia, kepada Tirto, Minggu (5/5/2019).
Garda, kata dia, memprotes aplikator yakni Gojek yang hanya memberlakukan tarif baru selama tiga hari sejak aturan berlaku pada 1 Mei 2019. Terhitung mulai Sabtu (4/5/2019), Gojek menggunakan tarif lama di Jabodetabek yakni Rp1.900 per kilometer.
Menurut Igun, dengan tarif baru, pengemudi dapat merawat sepeda motor dengan baik, karena ada biaya yang bisa disisihkan.
"Kenapa tarif itu harus ideal Rp2.500 itu, agar ada ruang bagi para driver untuk merawat kendaraannya ini faktor keselamatan juga," kata dia.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Zakki Amali
