PBSI Segera Susun Persiapan Indonesia Open pada November 2020

PBSI akan menyiapkan turnamen badminton Indonesia Open yang telah mendapat jadwal baru pada November 2020.

Terbit 23 May 2020 08:15 WIB,

Waktu baca ±3 menit

Pebulu tangkis ganda putri Jepang Yuki Fukushima (kiri) dan Sayaka Hirota (kedua kiri) melakukan selebrasi usai mendapatkan angka saat melawan ganda putri Jepang Misaki Matsutomo dan Ayaka Takahashi dalam final Blibli Indonesia Open 2019 di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (21/7/2019). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan.

tirto.id - Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) akan menyusun persiapan turnamen badminton Indonesia Open yang telah mendapat jadwal baru pada 17-22 November 2020.

Kepastian tersebut diperoleh dari pengumuman resmi Federasi Badminton Dunia (BWF) pada Jumat (22/5/2020), yang merilis jadwal baru turnamen badminton internasional musim kompetisi 2020.

Seluruh kejuaraan BWF yang sempat ditangguhkan sejak bulan Maret akibat pandemi virus Corona (COVID-19), rencananya akan kembali dibuka mulai Agustus mendatang.

"Dengan keluarnya jadwal resmi dari BWF, maka PBSI bisa segera melakukan langkah-langkah persiapan mulai dari menyusun kepanitiaan, penentuan lokasi turnamen dan membuat beberapa alternatif konsep acara," ujar Sekretaris Jenderal PP PBSI Achmad Budiharto, dikutip dari laman badmintonindonesia.org, Jumat (22/5/2020).

Menurut Budiharto, jadwal baru Indonesia Open yang diberikan BWF memang sesuai dengan harapan PBSI yang sempat mengajukan permohonan pergeseran jadwal dari bulan Juni ke periode September-Desember.

Budiharto menganggap jadwal baru Indonesia Open berada dalam posisi yang ideal, karena tidak terlalu berimpitan dengan gelaran BWF World Tour Finals 2020 pada akhir tahun.

"Dari awal kami mengajukan antara bulan September-Desember dengan pertimbangan suasana wabah Covid-19 mulai mereda. Kami rasa ini jadwal yang ideal, tidak mepet, tapi tidak juga terlalu jauh di akhir tahun karena ada turnamen BWF Tour Finals," lanjut Budiharto.

Budiharto melihat dengan padatnya jadwal baru yang telah dirilis BWF, maka PBSI dituntut mampu menyusun program pengiriman atlet ke berbagai turnamen dengan didasari skala prioritas. Tiap atlet akan mempunyai daftar turnamen mana saja yang bakal mereka ikuti.

"Dengan jadwal padat, tim Binpres (Pembinaan dan Prestasi) harus menyusun skala prioritas, atlet mana saja yang akan ikut turnamen apa saja. Namun ada beberapa turnamen yang masih akan dikonfirmasi lagi dari negara penyelenggara, salah satunya Tiongkok," tutur Budiharto.

Budiharto mengungkapkan meski para atlet sudah cukup lama tidak terjun dalam kompetisi yang sesungguhnya, akan tetapi kondisi mereka masih relatif terjaga. Hal itu lantaran kebijakan karantina mandiri yang selama ini diterapkan oleh PBSI di kompleks pelatnas Cipayung, Jakarta Timur.

"Kami beruntung tetap melakukan karantina mandiri selama ini, jadi atlet masih bisa terkondisi dari sisi kebugaran dan feeling mainnya," imbuh sosok yang kerap ditunjuk sebagai Chef de Mission (ketua rombongan) tim bulu tangkis Merah Putih kala bertarung di kejuaraan internasional itu.

Berikut jadwal baru turnamen badminton internasional musim 2020, yang telah dirilis BWF.

Agustus 2020

11-16 Agustus, Hyderabad Open 2020 (Super 100), Hyderabad, India.

25-30 Agustus, Lingshui China Masters 2020 (Super 100), Lingshui, Cina.

September 2020

1-6 September, Taipei Open 2020 (Super 300), Taipei, Taiwan.

8-13 September, Korea Open 2020 (Super 500), Seoul, Korea Selatan

15-20 September, China Open 2020 (Super 1000), Changzhou, Cina.

22-27 September, Japan Open 2020 (Super 750), Tokyo, Jepang.

Oktober 2020

3-11 Oktober, Thomas-Uber Cup 2020, Aarhus, Denmark.

6-11 Oktober, Dutch Open 2020 (Super 100), Almere, Belanda.