tirto.id - Setelah aksi bom di Surabaya pada Minggu (13/5/2018) pagi, ruas jalan Ngagel Madya dan Ngagel Jaya yang mengarah ke perempatan lokasi Gereja Santa Maria Tak Bercela sudah dibuka kembali sekitar pukul 17.00 WIB. Gereja ini merupakan salah satu dari tiga gereja di Surabaya yang menjadi sasaran teror bom selain GKI di Jalan Diponegoro dan Gereja Pantekosta di Jalan Arjuno.
Dari pantauan Tirto.id di tempat kejadian, tampak anggota kebersihan Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Sosial, dan Tim SAR membersihkan pintu masuk Gereja Santa Maria di sisi jalan Ngagel Jaya Utara. Sejumlah kantong putih disiapkan untuk memasukkan sisa-sisa serpihan ledakan yang bercecer di pintu gerbang gereja dan di jalanan.
Sebelumnya, jalan menuju Gereja Santa Maria ditutup untuk umum karena keperluan olah TKP. Arus lalu lintas saat ini padat merayap. Beberapa pengendara motor penasaran mendekat ke gereja untuk melihat lebih dekat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu sudah mengunjungi langsung dua dari tiga tempat kejadian, yakni GKI dan Gereja Pantekosta. Bersama presiden, turut pula Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Menkopolhukam Wiranto, Kepala BIN Budi Gunawan, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
Rombongan presiden tiba di GKI Jalan Diponegoro Surabaya pada pukul 15.30 WIB dan disambut oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo serta Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Sekitar 15 menit kemudian, Presiden Jokowi beranjak ke tempat kejadian lainnya, yakni Gereja Pantekosta Pusat Surabaya di Jalan Arjuna.
Presiden mengutuk keras aksi terorisme di tiga gereja di Surabaya dan menewaskan belasan orang serta puluhan lainnya luka-luka itu. Jokowi pun membatalkan dua agendanya hari ini dan segera menuju ke Surabaya. Dikabarkan, presiden juga menjenguk para korban luka-luka di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.
Aksi peledakan bom terjadi di tiga gereja di Surabaya, yakni di GKI Jalan Diponegoro, Gereja Santa Maria, dan Gereja Pantekosta Arjuno, Minggu pagi. Menurut informasi dari Polda Jawa Timur hingga siang tadi, kejadian ini telah menewaskan 11 orang dan menyebabkan 41 orang luka-luka.
Penulis: Tony Firman
Editor: Iswara N Raditya
