tirto.id - Juru Bicara Partai Ummat Mustofa Nahrawardaya meminta maaf atas peristiwa pelecehan seksual yang dialami oleh salah seorang jurnalis Apahabar.com berinisial D (26) saat bertugas meliput acara Rakernas.
Mustofa mengaku bila pihaknya alpa sehingga tidak bisa mengenali pelaku pelecehan seksual.
"Kami sampaikan permohonan maaf setulus-tulusnya kepada jurnalis tersebut. Karena bagaimana pun sebagai partai, kami tidak memiliki perangkat untuk mengenali pelaku," katanya dalam keterangan tertulis pada Rabu (15/2/2023).
Mustofa juga menyebut bahwa pihaknya sudah berusaha mengantisipasi agar kejadian ini tidak terjadi dengan meminta narasumber saat itu, Anies Baswedan, berkenan diwawancara dalam ruang konferensi pers yang sudah disediakan.
Namun, Anies berkehendak agar dilakukan doorstop di luar, di tengah kerumunan massa antara kader Partai Ummat dan masyarakat.
"Saat itu memang banyak media mengerubuti Anies, agak ricuh suasananya, di luar gedung. Sekali lagi di luar gedung. Kami sudah mengantisipasi sebenarnya, dengan menyediakan press room. Namun malah terjadi doorstop di luar agenda resmi kami," ungkapnya.
Dirinya berkilah bahwa sang jurnalis yang menjadi korban pelecehan ada di luar lingkaran partainya. Atas alasan itu, Mustofa menyebut peristiwa tersebut di luar batas kemampuannya dalam melakukan kontrol keamanan.
"Jurnalis Apahabar.com setahu saya, masih baru, dalam lingkaran kegiatan Partai Ummat. Baru sekali itu hadir dalam kegiatan Partai kami," terangnya.
Dia tidak ingin kader Partai Ummat disebut sebagai pelaku atas kejahatan pelecehan seksual yang menimpa jurnalis. Mustofa bilang ada penyusup yang berbaur dengan kader di luar arena kegiatan.
"Saya sendiri sering ikut kegiatan serupa, memang sering kejadian penyusupan di arena yang ada massa-nya saat di luar arena kegiatan," ujarnya.
Peristiwa pelecehan seksual yang dialami jurnalis Apahabar.com terjadi saat tengah doorstop atau wawancara eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai gelaran Rakernas Partai Ummat.
Namun dalam kondisi penuh sesak jurnalis tersebut mengalami pelecehan seksual.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky
