Masuk tirto.id
tirto.id - Keluarga Laras Faizati, pegawai sekretariat Majelis Antar-Parlemen ASEAN (AIPA), yang menjadi tersangka provokator pembakaran gedung Mabes Polri berharap ada jalan lain dalam penanganan perkara ini. Menurut pihak keluarga, apa yang disampaikan Laras dalam akun Instagram-nya hanya ungkapan spontanitas.
"Saya mohon dengan sangat, mudah-mudahan keponakan saya yaitu Mbak Ayas bisa diberikan suatu keadilan restorative. Anak ini adalah anak yang produktif. Kalau spontanitas itu merupakan suatu pelanggaran, tentunya akan kurang adil dalam hal ini," kata paman Laras, Dodhi Hartadi, di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Kamis (4/9/2025).
Dia menjelaskan, keponakannya adalah sosok anak berprestasi yang sudah menempuh jenjang perkuliahan hingga S2. Selain itu, menurut dia, pekerjaan yang dijalankannya sudah sangat baik.
Menurut Dodhi, Laras bukan seorang politikus, buzzer, ataupun pedemo. Sehingga, apa yang dilakukannya hanya sebagai bentuk penyampaian aspirasi secara spontan.
Ditambahkan kuasa hukum Laras, Abdul Gafur Sangaji, pihaknya juga mengajukan penangguhan penahanan. Namun, surat pengajuan itu ada perbaikan.
"Hari ini melalui penyidik ada masukan untuk merevisi surat penangguhan penahanan, ada poin-poin yang perlu kami masukkan, kami tambahkan, dan mereka sangat welcome," ungkap Gafur.
Laras, imbuh Gafur, saat ini dalam kondisi mental yang stabil. Dia juga dipastikan akan menghadapi proses hukum ini dengan sebaik-baiknya.
"Laras kondisinya baik ya. Dia hari ini dikunjungi oleh teman-temannya, pemuda-pemuda yang luar biasa, ya. Teman-teman kerja beliau. Kemudian juga mantan-mantan mahasiswa, gitu ya. Teman-teman kuliah, teman-teman pergaulannya," tutur dia.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Irfan Teguh Pribadi
