Masuk tirto.id
tirto.id - Pemerintah mendorong anggaran Rp200 triliun yang telah ditempatkan di Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) sebagian dimanfaatkan untuk membiayai 16.000 Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih yang akan beroperasi.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Zulkifli Hasan, meminta Danantara selaku pengelola bank BUMN ini untuk mempercepat pencairan pembiayaan ke Kopdes.
“Menteri Keuangan sudah menempatkan Rp200 triliun di Himbara. Yang ini kami tunggu-tunggu, sudah berbulan-bulan. Sekarang sudah ada. Oleh karena itu, sekiranya pinjaman untuk Koperasi Desa Keluarga Merah Putih. Jadi modalnya sudah ada,” kata Zulhas, usai Rakortas di Kemenko Pangan, Senin (15/9/2025).
Zulhas menekankan bahwa 80.081 Kopdes yang telah terbentuk telah menanti lama terkait dengan pembiayaan ini. Dengan modal yang tersedia, ia meminta proses pencairan segera dilakukan.
“Tolong disebarluaskan. Teman-teman Kopdes yang sudah 80 ribu menanti begitu lama. Uangnya sekarang sudah ada. Tinggal proposal disiap-siapkan dengan baik,” imbuhnya.
Ia memastikan aturan dan mekanisme telah jelas. Calon pengelola Kopdes hanya perlu mengajukan proposal usaha sederhana kepada bank.
“Jadi modalnya sudah ada, aturannya sudah jelas. Tinggal dua hari, saya kira, juga akan beres, Pak Doni (COO Danantara), ya?” ujarnya.
Zulhas meminta percepatan mengingat program Kopdes telah dilaunching Presiden Prabowo Subianto 3-4 bulan lalu. “Jangan sampai dana ini mengendap agak lama, padahal koperasi sudah sangat membutuhkan,” tuturnya.
Zulhas menjelaskan bahwa anggaran Rp200 triliun di Himbara akan dialokasikan sebagian untuk membiayai 16.000 Kopdes yang sedang dipersiapkan beroperasi pada September-Oktober ini.
“Iya, sebagian, enggak semuanya. Paling enggak untuk 16.000 yang sudah siap,” jelasnya.
Dana tersebut tidak dibatasi jumlahnya per koperasi, tetapi akan disalurkan sesuai kebutuhan dan kesiapan proposal. “Sesuai keperluan saja, tidak dibatasi berapa jumlahnya. Yang siap, koperasi langsung bisa jalan. Dananya sudah ada,” tuturnya.
Penulis: Nanda Aria
Editor: Dwi Aditya Putra
