tirto.id - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengaku masih mengkaji permintaan Pemprov DKI Jakarta untuk mengelola lahan di kolong tol Plumpang-Pluit dan Grogol-Pluit menjadi “tempat interaksi warga”.
"Saya baru baca kemarin suratnya. [...] Secara prinsip kami setuju," ujar Basuki di kantornya, Jakarta pada Jumat (12/4/2019).
Menurut dia, kementerian PUPR masih mempelajari rencana pengelolaan lahan di kolong dua tol itu yang diusulkan Pemprov DKI tersebut.
Dia mengingatkan Kementerian PUPR juga berkepentingan untuk melakukan pemeliharaan sarana yang ada di kolong jalan layang di Jakarta.
"Misalnya, ada saluran kan, ada jalan inspeksi untuk pemeliharaan juga. Nanti jalan tol kolongnya mau dimanfaatkan untuk apa kami kan harus tahu," ujar Basuki.
"Kalau mau ada pemeliharaan, kami harus punya akses. Jadi lagi dibicarakan pemanfaatannya," dia menambahkan.
Dia menambahkan, meski rencana Pemprov DKI tersebut tidak bertentangan dengan ketentuan soal tata ruang, Kementerian PUPR juga perlu mengetahui desain pemanfaatan lahan.
"Kami ingin tahu, apa untuk parkir atau komersial. Kalau komersial, bagaimana desainnya. Yang penting kami berkepentingan untuk akses pemeliharaannya," ucap Basuki.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah menyatakan telah berkirim surat ke Kementerian PUPR untuk meminta izin mengelola ruang di kolong tol Plumpang-Pluit dan Grogol-Pluit menjadi "tempat interaktif dan produktif bagi masyarakat di sekitar jalan tol."
Dia mengungkapkan hal itu melalui akun instagram pribadinya setelah meninjau pembangunan taman di kolong jalan simpang Semanggi, kemarin.
"Pemanfaatan ruang-ruang tersebut juga dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya seperti tindak kejahatan dan prostitusi," tulis Anies di unggahannya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Addi M Idhom
