tirto.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bakal mengumumkan insentif untuk implementasi teknologi jaringan telekomunikasi 5G bagi operator di Indonesia. Insentif tersebut berdasarkan kajian yang dilakukan tim gugus tugas.
“Sudah ada kajian (insentifnya), itu salah satunya diumumkan seminggu lagi,” kata Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi saat ditemui media di acara Digital Creative Leadership Forum, Jakarta, Kamis (9/11/2023).
Budi Arie menyebutkan bahwa perluasan kecepatan 5G memerlukan dukungan dari berbagai sektor lain, khususnya pada sektor industri dan sektor kesehatan.
“Operasi bisa jarak jauh loh kalau internetnya cepat, kan dokternya cukup di Jakarta,” ucap dia.
Dia menambahkan, peralihan dari 4G ke 5G menentukan lompatan kecepatan internet yang besar, untuk itu dia menyoroti secara holistik dampak ke depannya jika dilakukan peralihan.
“4G ke 5G ini kan lompatannya kan peningkatan kecepatan, cuma keperluannya harus dibarengi dengan peningkatan keperluan, kamu kalau cuma Youtube sama media sosial paling 4 mega 8 mega, nonton Netflix juga cuma 8 mega,” kata dia.
Sementara, pemanfaatan internet 5G akan mulai diterapkan di Ibu Kota Nusantara (IKN) yang mengusung smart city. Penggunaan 5G mulai diterapkan pada pemerintahan, sekolah, rumah sakit, transportasi, dan semua dukungan pada sektor lain.
Sebelumnya, Budi Arie Setiadi mengatakan insentif sebagai langkah strategis agar jaringan 5G dapat dioptimalkan untuk peningkatan kecepatan internet di Indonesia yang lebih baik.
"Jadi negara investasi dulu tidak usah bayar sehingga bisa lebih murah operator mau melakukan investasi dalam jumlah yang besar," kata Menkominfo di Jakarta Pusat, Kamis (28/09/2023).
Ia optimistis kecepatan internet Indonesia terus meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi digital. Menurutnya, Kementerian Kominfo senantiasa mendorong agar kecepatan internet Indonesia menduduki peringkat 10 besar di dunia dengan jaringan 5G. Oleh karena itu, Pemerintah tetap fokus pada penyelenggaraan infrastruktur digital.
"Memang perlu investasi yang besar, dana yang besar dan perlu komitmen yang besar untuk mewujudkan infrastruktur digital," katanya.
Menkominfo menargetkan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk peringkat ke-4 dunia dapat menempati peringkat ke-10 di dunia dalam penyelenggaraan jaringan 5G.
"Kalau kecepatan itu relatif, tapi yang pasti adalah ranking di dunia. Kita ukurannya seperti itu, dunia bukan makin lambat menjual internetnya. Kalau kita bilang target kita 100 Mbps tapi ternyata peringkat dunia naik semua ya tetap saja,” jelasnya.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Reja Hidayat
