Menuju konten utama
Meidyatama Suryodiningrat

Meidyatama Suryodiningrat

Pengajar pascasarjana Universitas Sahid Jakarta

Tempat & Tanggal Lahir

Jakarta , 12 Mei 1967

Karir

  • The Jakarta Post The Jakarta Post
  • anggota Dewan Direksi PT. Bina Media Tenggara penerbit Post
  • Konsultan PT Biofarma (2010 - 2012)
  • konsultan PT Dirgantara Indonesia (2010 - 2012)
  • Pengajar Universitas Bakrie Jakarta
  • Pengajar pascasarjana Universitas Sahid Jakarta

Pendidikan

  • sarjana jurusan Ilmu Politik dan Sejarah dari Carleton University di Ottawa
  • Universitas Harvard
  • pascasarjana di Universitas Dalhousie

Detail Tokoh

Meidyatama Suryodiningrat menggantikan Saiful Hadi menjadi Direktur Utama Kantor Berita Antara sejak SK dikeluarkan yaitu pada 22 Januari 2016.

Sebelumnya, Meidyatama merupakan Pemimpin Redaksi The Jakarta Post. Ia menjadi Pemred The Jakarta Post yang kelima sejak 1 Agustus 2010. Ia bergabung dengan harian berbahasa Inggris tersebut pada tahun 1993 yang merupakan dekade kedua Jakarta Post.

Dibawah kepemimpinannya, The Jakarta Post, berani secara terang-terangan menyebut mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pemilu Presiden 2014. Ini bisa dilihat dalam editorialnya yang berjudul “Endorsing Jokowi”, Jumat (4/7/2014), The Jakarta Post menyebut pasangan Jokowi-Kalla merupakan pasangan yang paling memiliki kesamaan visi dengan media tersebut.

Medyatama juga sempat menjadi tersangka ketika harian The Jakarta Post memuat karikatur tentang ISIS yang kemudian ditafsirkan melakukan penistaan agama.

Medyatama sempat menjadi bagian dari dewan direksi dari PT. Bina Media Tenggara yang menerbitkan The Jakarta Post, majalah Weekender dan tabloid Youthspeak!

Lebih dari 20 tahun berkarir di jurnalistik, Medyatama aktif menulis terutama berkaitan dengan isu-isu sosial politik dan kebijakan luar negeri.

Pemimpin redaksi harian berbahasa Inggris, The Jakarta Post, Meidyatama Suryodiningrat, resmi menduduki jabatan baru sebagai Direktur Utama Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara.

Dimas, mengaku, pada Desember 2015, Presiden Joko Widodo memanggilnya untuk memperbaiki kinerja Antara.

"Pak Jokowi tampaknya menginginkan sesuatu yang mengarah ke depan. Biarpun ini lembaga pemberitaan resmi pemerintah, ia mengatakan, 'Saya tak minta didukung, saya hanya ingin Antara menjalankan fungsinya untuk mengabarkan pemerintah'," kata Dimas, menirukan perkataan Presiden Jokowi.

Setelah resmi menjabat Direktur Utama Antara, Dimas berkomitmen membawa Antara kembali ke fungsinya sebagai lembaga pemberitaan resmi pemerintah.

"Karena Antara itu umurnya lebih tua dari Indonesia, seperti yang diminta Pak Jokowi, saya perlu banyak belajar lagi dalam memimpin Kantor Berita Antara. Karena itu, saya sangat mengharapkan dukungan Kementerian BUMN, Dewan Pengawas, dan seluruh jajaran LKBN Antara," ucapnya.

Menurut Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, Meidyatama, yang kerap disapa Dimas, diharapkan bisa mewujudkan National Publishing and News Corporation (NPNC), yang melibatkan empat BUMN, termasuk LKBN Antara.

Meidyatama sangat terkesan dengan kata-kata bijak Imam Ghazali, "Tidak akan sampai ke puncak kejayaan kecuali dengan kerja keras, dan tak akan sampai ke puncak keagungan kecuali dengan sopan santun".

Tokoh Lainnya

Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah