Menuju konten utama
Budiman Tanuredjo

Budiman Tanuredjo

Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas (2012 - 2014)

Tempat & Tanggal Lahir

Bandung 25 Februari 1964, 25 Februari 1964

Karir

  • Pemimpin Redaksi Harian Kompas (2014 - 2016)
  • Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas (2012 - 2014)

Pendidikan

  • S1 Teknik Nuklir UGM (1990)
  • S2 Ilmu Politik Universitas Indonesia (2003)
  • SD Tripusaka Surakarta lulus 1976
  • SMP Tripusaka Surakarta lulus 1980
  • SMA Negeri 3 Surakarta lulus 1983

Detail Tokoh

Budiman Tanuredjo dikenal sebagai wartawan yang kerap menulis ulasan politik, hukum, dan hak asasi manusia. Pria kelahiran Bandung ini bergabung pertama kali dengan Harian Kompas pada 1989 sebagai koresponden di Provinsi DI Yogyakarta. Kemudian menjadi seorang wartawan penuh waktu sejak tahun 1991, khusus meliput isu hukum, politik, dan hak asasi manusia.

Berkat dedikasi dan kerja kerasnya sebagai wartawan, karier Budiman terus menanjak naik sampai akhirnya dipercaya sebagai Pemimpin Redaksi (Pemred) sejak Desember 2014 di media tersebut. Ia pantas memperoleh jabatan tersebut, pasalnya sejak mahasiswa sosok Budiman memang dikenal sebagai pekerja keras. Bahkan, ia pernah bekerja sebagai kasir warung bakso dan sambil kuliah di Yogyakarta.

Wartawan yang biasa dikenal dengan inisial “BDM” ini menggeluti dua tulis menulis sejak masih kuliah di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta. Saat itu, ia sudah terbiasa menulis berbagai artikel di media massa, seperti Kedaulatan Rakyat (KR), Wawasan, Suara Merdeka, Bola, Gadis, Kompas, dan Nova. Salah satu alasan Budiman menulis saat itu untuk menambah uang saku.

Alhasil, kebiasaan dan ketekunan menulis sejak mahasiswa itu mengantarkan Budiman Tanuredjo sebagai wartawan profesional yang kiprahnya di dunia jurnalistik tidak diragukan lagi. Padahal, latar belakang pendidikan pria yang pernah menyabet penghargaan Anugerah Muhammad Yamin itu adalah teknik nuklir, bukan ilmu komunikasi.

Budiman merupakan alumnus jurusan Teknologi Reaktor Nuklir UGM. Ia lulus dengan gelar Sarjana Teknik Nuklir UGM pada tahun 1990. Kemudian suami Fransiska Endang Triningsih ini mendapatkan gelar master di bidang Ilmu Politik dari Universitas Indonesia pada tahun 2003.

Meskipun latar belakang pendidikannya teknik nuklir dan ilmu politik, namun dalam perjalanannya sebagai wartawan Budiman justru dinal sebagai ahli hukum. Pasalnya, selama berkarier di Kompas, ia lebih banyak mengulas soal hukum, hak asasi manusia, dan ketatanegaraan.

Di penghujung November 2014, ia menerbitkan buku bertajuk Akal Akal Akil. Buku tersebut sebagai peringatan satu tahun kasus korupsi yang melilit mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar. Budiman berharap, lahirnya buku itu bisa menjadi bahan refleksi bersama sehingga kasus serupa tidak terjadi lagi di masa depan.

Selain buku Akal Akal Akil tersebut, ia juga telah menulis sejumlah buku hukum, antara lain Dua Kado Hakim Agung untuk Kedungombo (1994), Lingah-Pacah Menggapai Keadilan (1995), Dari Trisakti ke Semanggi (1998) dan Pasung Kebebasan (1999).

Sebagai seorang jurnalis profesional, Budiman pernah mendapat Anugerah Muhammad Yamin untuk kategori Jurnalis Konstitusi dan Anugerah Jusnalistik Adinegoro.

Tokoh Lainnya

Erick Thohir

Erick Thohir

Menteri Kementrian BUMN
Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo

Gubernur Provinsi Jawa Tengah
Joko Widodo

Joko Widodo

Presiden RI
Hidayat Nur Wahid

Hidayat Nur Wahid

Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat
Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Prabowo Subianto Djojohadikusumo

Menteri Kementerian Pertahanan
Bambang Soesatyo

Bambang Soesatyo

Anggota Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar
Agus Harimurti Yudhoyono

Agus Harimurti Yudhoyono

Staff TNI Angkatan Darat
Zulkifli Hasan

Zulkifli Hasan

Ketua MPR RI
Sandiaga Salahuddin Uno

Sandiaga Salahuddin Uno

Menteri Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Budi Karya Sumadi

Budi Karya Sumadi

Menteri Perhubungan