Bencana longsor tambang emas terjadi di Desa Buluh Kuning, Kecamatan Sungai Durian, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Senin (26/9) malam pukul 23.00 Wita. Basarnas mengerahkan dua tim dari Pos SAR Kotabaru dan Unit Siaga SAR Batulicin bergabung dengan BPBD Kotabaru dibantu TNI-Polri untuk mecari korban.
Berdasarkan laporan masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya, ada tersisa lima korban yang belum ditemukan dari total 17 orang. Memasuki hari kedua pencarian, sudah ditemukan 12 orang, enam selamat dan enam lainnya meninggal dunia. Pencarian dilakukan menggunakan tiga mesin air alkon untuk mengikis tanah yang diperkirakan menimbun para korban yang belum ditemukan hingga saat ini.
Di tempat berbeda, Rabu (29/9) terjadi longsor di jalan nasional Ahmad Yani Km 171 Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan yang berdampak terhadap 200 meter ruas jalan, terdapat titik longsor rusak sepanjang 20 meter dan 20 meter lagi berpotensi rusak sehingga tidak dapat dilalui kendaraan berat. Dampak lain yaitu ada 27 rumah rusak karena retak dan satu buah rumah tanpa penghuni ikut ambruk ke lubang galian, tidak ada korban jiwa.
Longsor terjadi karena adanya perubahan kondisi lingkungan di sisi jalan nasional. Warga menduga hal tersebut sebagai dampak dari aktivitas tambang batu bara yang berada di samping jalan. Sebagai alternatif, Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalimantan Selatan dalam waktu dekat akan segera membangun jalur alternatif di sisi jalan nasional yang rusak agar aktivitas transportasi tetap bergerak lancar. - ANTARA
Berdasarkan laporan masyarakat yang kehilangan anggota keluarganya, ada tersisa lima korban yang belum ditemukan dari total 17 orang. Memasuki hari kedua pencarian, sudah ditemukan 12 orang, enam selamat dan enam lainnya meninggal dunia. Pencarian dilakukan menggunakan tiga mesin air alkon untuk mengikis tanah yang diperkirakan menimbun para korban yang belum ditemukan hingga saat ini.
Di tempat berbeda, Rabu (29/9) terjadi longsor di jalan nasional Ahmad Yani Km 171 Kecamatan Satui, Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan yang berdampak terhadap 200 meter ruas jalan, terdapat titik longsor rusak sepanjang 20 meter dan 20 meter lagi berpotensi rusak sehingga tidak dapat dilalui kendaraan berat. Dampak lain yaitu ada 27 rumah rusak karena retak dan satu buah rumah tanpa penghuni ikut ambruk ke lubang galian, tidak ada korban jiwa.
Longsor terjadi karena adanya perubahan kondisi lingkungan di sisi jalan nasional. Warga menduga hal tersebut sebagai dampak dari aktivitas tambang batu bara yang berada di samping jalan. Sebagai alternatif, Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalimantan Selatan dalam waktu dekat akan segera membangun jalur alternatif di sisi jalan nasional yang rusak agar aktivitas transportasi tetap bergerak lancar. - ANTARA