tirto.id - Perum Percetakan Uang Republik Indonesia atau Peruri tetap beroperasi melayani layanan digital secara lengkap selama libur lebaran Idulfitri 2022. Hal ini dilakukan untuk melayani masyarakat ingin bertransaksi dokumen secara daring.
“Kami dapat bertransaksi dokumen secara daring tanpa harus mengandalkan jasa kurir pengantar dokumen," kata Head of Corporate Secretary Peruri, Adi Sunardi di Jakarta, Jumat (6/5/2022).
Adi menuturkan, untuk penggunaan tanda tangan, masyarakat dapat menggunakan tanda tangan digital yang disediakan oleh Peruri. Sebagai bentuk layanan yang terintegrasi, Peruri juga menyediakan layanan stempel digital dapat menjaminkan keaslian suatu dokumen elektronik serta dapat berfungsi sebagai stampel akhir setelah dokumen tersebut disepakati dan ditandatangani oleh semua pihak terkait.
Di samping itu, masyarakat tidak perlu khawatir terkait dengan layanan meterai elektronik. Peruri, kata Adi, terus memberikan layanan terbaik agar masyarakat mudah dalam mendapatkan dan menggunakan meterai elektronik.
"Peruri telah mampu menyediakan layanan digital secara lengkap untuk transaksi dokumen elektronik guna menunjang produktivitas masyarakat di tengah kondisi cuti bersama dan hari libur," jelas dia.
Adi menekankan bahwa layanan digital yang disediakan Peruri tetap beroperasi dan tidak pernah berhenti memenuhi kebutuhan pelanggan setiap hari, tidak terkecuali pada hari libur. Sementara itu, Peruri terus berkomitmen memberikan pelayanan unggul dengan dibukanya layanan keluhan pelanggan yang beroperasi setiap hari selama 24 jam.
“Jadi, layanan digital Peruri adalah sebuah solusi agar produktivitas kita tetap terjaga dalam kondisi apa pun," ujarnya.
Solusi layanan digital yang ditawarkan Peruri, sambung Adi, sangat sesuai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat saat momen cuti bersama lebaran. Masyarakat tetap dapat pulang ke kampung halaman tanpa harus khawatir proses administrasi untuk urusan bisnis atau usahanya terhambat.
"Karena semuanya dapat dilakukan dari mana saja dan kapan saja," kata dia.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz
