tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan pemerintah tetap menjalankan proyek Blok Masela. Dia mengklaim saat ini jajarannya sedang mendorong mitra baru untuk mengoperasikan Blok Masela, setelah Shell, raksasa migas Amerika Serikat (AS) memutuskan untuk hengkang.
"Partner yang baru terus kita dorong agar segera terbentuk lagi, sehingga segera dimulai Blok Masela," kata Jokowi usai membagikan Bantuan Modal Kerja (BMK) dan Bantuan Langsung Tunai (BLT) di Pasar Olilit, Maluku, Jumat (2/9/2022).
Jokowi mengklaim pembangunan Blok Masela akan membantu masyarakat, terutama di daerah Saumlaki. Dia menjelaskan keuntungan yang didapat antara lain peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) daerah di sekitar Kabupaten Tanimbar dan Provinsi Maluku.
"Yang mendapatkan keuntungan besar nanti kalau Blok Masela jalan adalah di Kepulauan Tanimbar di Saumlaki," tambahnya.
"itu akan baik untuk perputaran uang di daerah untuk PDRB di kabupaten kabupaten kepulauan tanimbar dan juga provinsi Maluku, tapi memang terus kita dorong agar segera dimulai," ungkapnya.
Nasib pengembangan Blok Masela memang mengalami pasang surut. Sejak ditemukan lebih dari 20 tahun lalu, blok minyak yang masuk dalam Program Strategis Nasional itu tidak kunjung berjalan. Salah satu pemicu adalah pihak Shell yang menjadi partner investasi bersama Inpex mundur dari proyek Blok Masela.
Padahal, angka investasi Blok Masela diperkirakan mencapai US$ 20 miliar atau sekitar Rp 287 triliun. Jokowi pun sudah menginstruksikan agar jajaran mencari mitra yang bisa menggantikan Shell demi melanjutkan proyek Blok Masela.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Intan Umbari Prihatin
