tirto.id - Menjelang perhitungan suara Pemilihan Umum 2019, pendukung kedua kubu calon presiden mendeklarasikan klaim kemenangan melalui media sosial, khususnya Twitter.
Pendukung pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf, mendengungkan tagar #JokowiWinElection. Sementara pendukung pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga, mendeklarasikan tagar #TheVictoryOfPrabowo.
Menggunakan Socialert, perangkat analisis media sosial, hanya dengan sekitar 280 unggahan bertagar #JokowiWinElection, klaim kemenangan dari pendukung kubu 01 di dunia maya itu sanggup menyentuh 230 ribu pengguna Twitter lain.
Di sisi lain, hanya melalui sekitar 160 unggahan bertagar #TheVictoryOfPrabowo, klaim kemenangan dari pendukung 02 sanggup menyentuh lebih dari 550 ribu pengguna Twitter lain.
Kedua tagar merujuk analisis Hashtags.org, mulai meningkat penyebarannya di media sosial pada pukul 6.00. Puncak penggunaan kedua tagar terjadi pada pukul 13.00 saat masa pencoblosan berakhir.
Tak berhentinya perang tagar dari kedua pendukung terjadi karena ada isu-isu yang harus diangkat, sebagaimana diungkapkan Ismail Fahmi, pendiri Drone Emprit, mesin analisis media sosial.
Menurut Ismail, kubu pendukung 02 meramaikan media sosial dengan cara organik, memanfaatkan sikap militansi para pendukungnya.
Di sisi lain, umpan-umpan kampanye kubu 01 sedikit direspons pendukungnya. Akibatnya, tweet atau tagar yang dilancarkan 01 sering dianggap spam oleh sistem Twitter.
“Tweet mereka sering dianggap spam. Mereka mengirim menggunakan bot,” ucap Ismail.
Editor: Fahri Salam
