tirto.id - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Kota Bekasi menyatakan bahwa lima dari 22 yang ditangkap di bedeng daerah Jatiasih, Bekasi, Jawa Barat, adalah anak di bawah umur. Penangkapan 22 orang ini sebagai tindak lanjut dari kasus penemuan mayat di kali Bekasi.
“Bahkan di dalam yang diamankan ada sekitar lima anak,” kata Wakil KPAI Kota Bekasi, Novrian, di Polres Metro Bekasi Kota, Senin (23/9/2024).
Novrian menjelaskan, saat ini para anak tersebut dilakukan pendampingan dalam menjalani pemeriksaan. Mereka juga sudah dilakukan pemeriksaan urine oleh penyidik.
Menurut Novrian, anak-anak dan remaja tersebut memang hendak melakukan tawuran. Hal itu pun diakuinya memang menjadi fenomena yang belakangan sangat memprihatinkan.
“Ada fenomena menarik sebenarnya bahwa telah terjadi banyak geng motor yang akhirnya terjadi tujuh korban tersebut,” ucap Novrian.
Dia kemudian mengimbau kepada para orang tua untuk melakukan pengawasan kepada anak-anaknya. Tidak dipungkiri bahwa para remaja dan anak-anak ini memanfaatkan waktu luangnya dengan hal-hal negatif yang dapat membahayakan diri sendiri dan masyarakat lain.
“Kepada mungkin orang tua juga bisa memperhatikan aktivitas anaknya di malam hari jangan sampai memang kontrol dari orang tua berkurang dan inilah yang terjadi sebenarnya hari ini,” tutur dia.
Polres Metro Bekasi Kota membeberkan jumlah senjata tajam (sajam) yang disita dari 22 remaja dan anak yang hendak melakukan aksi tawuran. Puluhan anak dan sajam berupa celurit itu didapat saat pmbubatan di salah satu bedeng daerah Jl. Cipendawa, Jatiasih, Bekasi.
“Untuk barang bukti yang berhasil diamankan dari lokasi perkumpulan remaja tersebut yaitu 21 bilah senjata tajam ada di depan rekan-rekan, 30 unit sepeda motor dan 8 unit handphone,” kata Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Audy Joize Oroh di kantornya, Senin (23/9/2024).
Dia menjelaskan, saat ini penyidik sudah memeriksa 23 saksi. Pemeriksaan itu guna mengetahui apakah mengenai tawuran yang akan dilakukan oleh para remaja dan anak tersebut.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Abdul Aziz
