tirto.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) akhirnya membuat keputusan terkait koalisi dan dukungan capres-cawapres untuk Pilpres 2019. Keputusan itu dibacakan oleh Sekjen PKS Mustafa Kamal dalam konferensi pers di DPP PKS, Jakarta, pada Kamis malam (9/8/2018).
Ada tiga poin dalam keputusan PKS tersebut. Pertama, berdasarkan hasil komunikasi politik dan musyawarah Dewan Pimpinan Tinggi Partai (DPTP), PKS memutuskan tetap mengusung aspirasi gerakan 2019 ganti presiden.
"Karena judulnya ganti presiden, maka kami tidak menghadiri deklarasi yang dilaksanakan sore tadi (deklarasi Joko Widodo-Ma'ruf Amin)," kata Mustafa.
Poin kedua, PKS akan terus memperjuangkan hasil ijtima ulama yang dilakukan oleh GNPF Ulama. Hasil ijtima itu, kata Mustafa, masih terus diperjuangkan sampai sore tadi oleh PKS. Namun, karena keterbatasan waktu, PKS harus mengambil keputusan politik segera.
"PKS terus mengawal hasil ijtima ulama sampai detik-detik terakhir, kita akan terus mengupayakan agar hasil ijtima ulama itu bisa diterima oleh koalisi yang kita bangun," ujar Mustafa.
Sementara poin ketiga, PKS memutuskan mendukung Prabowo Subianto menjadi Capres pada pilpres 2019 mendatang.
Sedangkan untuk posisi cawapres Prabowo, PKS akan memutuskan bersama dengan partai-partai anggota koalisinya. Keputusan ini memastikan PKS akan mengikuti siapa pun nantinya yang menjadi cawapres pendamping Prabowo.
"Calon wakil presiden akan disepakati bersama dengan mitra koalisi dalam waktu-waktu yang dekat sekali lalu akan kita umukan bersama," kata Mustafa.
Penulis: Mawa Kresna
Editor: Addi M Idhom
