tirto.id - Presiden Jokowi bersama jajaran menggelar rapat secara daring terkait perkembangan penanganan COVID-19, Senin (27/7/2020). Dalam rapat tersebut, Jokowi menekankan fungsi Komite Penanganan Corona dan urgensi rasa krisis.
Rapat hari ini kembali berjalan daring setelah sempat berjalan tatap muka sejak tanggal 8 Juni 2020. Dalam rapat tersebut, Presiden mengingatkan kalau jumlah kasus internasional sudah mencapai 15,8 juta dengan angka kematian hingga 640 ribu. Ia pun mencontohkan kasus di Amerika yang mencapai 4,2 juta, Brasil 2,3 juta dan India 1,4 juta.
"Oleh sebab itu hati-hati, hati-hati betul jangan sampai aura krisis itu sudah hilang, semangat menangani krisis ini hilang atau turun," kata Jokowi, Senin (27/7/2020).
Jokowi pun menegaskan fungsi komite sebagai tim yang dibentuk untuk mengintegrasikan kebijakan kesehatan dan ekonomi. Meski menjadi dua sisi, Jokowi menegaskan Indonesia tetap fokus pada penanganan kesehatan.
"Komite ini dibentuk untuk mengintegrasikan kebijakan kesehatan dan kebijakan ekonomi agar seimbang antara gas dan remnya dan penanganan kesehatan menjadi prioritas. tidak boleh mengendur sedikit pun," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan, permasalahan kesehatan harus tetap menjadi perhatian hingga vaksin ditemukan dan digunakan efektif.
Selain itu, Jokowi juga menegaskan tidak ada pembubaran satgas Covid meski pemerintah sudah membentuk komite pengarah. Ia menegaskan semua tim COVID-19 di daerah maupun pusat tetap berjalan meski ada regulasi baru lewat Perpres 82 tahun 2020.
"Perlu saya tekankan juga bahwa tidak ada yang namanya pembubaran Satgas COVID-19 nggak ada, baik di pusat maupun di daerah. semuanya harus tetap bekerja keras. Komite ini adalah sekali lagi mengintegrasikan antara kebijakan ekonomi dan kebijakan kesehatan," kata Jokowi.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Maya Saputri
