tirto.id - Presiden Joko Widodo mengajak para pelaku industri perbankan untuk menurunkan suku bunga kredit seiring dengan diturunkannya suku bunga acuan Bank Indonesia.
"Saya mengajak serius memikirkan untuk menurunkan suku bunga kredit. Masa negara lain sudah turun turun, BI rate sudah turun, banknya belum? Saya tunggu," kata Presiden dalam pembukaan Indonesia Banking Expo (IBEX) 2019 di Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (06/11/2019).
Seperti diketahui, Bank Indonesia (BI) pada 24 Oktober 2019 menurunkan suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRRR) sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5 persen pada Oktober 2019.
"Kalau tepuk tangan berarti setuju, OK saya catat lagi," kata Presiden menanggapi tepuk tangan para peserta acara setelah ia menyampaikan permintaan penurunan suku bungan kredit.
Menurut Presiden, perbankan dan asuransi dalam negeri harus bersiap untuk menghadapi persaingan global yang kiat ketat, apalagi di era digitalisasi saat ini. Saya harap bank dan nonbank ke depannya bisa berkolaborasi.
"Saya ingat 5 tahun lalu saya perintahkan Menteri BUMN 'buat apa Bank Mandiri, BNI, BTN membuat ATM sendiri-sendiri? Investasinya bukannya gede kalau bikin sendiri-sendiri? Buat 1 saja cukup tapi bisa dipakai 4-5 bank, sekarang bikin ATM yang bisa dipakai semua bank, zaman sekarang jangan menghambur-hamburkan investasi," jelas Presiden.
Presiden juga mengajak pelaku perbankan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku regulator dan pengawas kegiatan jasa keuangan dapat memperkuat kebijakan insentif dan disinsentif, termasuk penyederhanaan regulasi.
Dengan dukungan OJK dan perbankan, menurut Presiden, target-target pemerintah dapat lebih cepat tercapai, menghasilkan langkah konkrit dan dirasakan manfaatnya oleh rakyat.
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Ringkang Gumiwang
