tirto.id - Presiden Jokowi baru saja mengunjungi Ukraina. Setelah itu, dia akan mengunjungi Rusia. Sampai hari ini, Kamis, 30 Juni 2022, kedua negara itu masih terus berperang. Wakil Presiden Maruf Amin menilai kunjungan kerja Jokowi sebagai upaya menegakkan amanat konstitusi bangsa.
“Presiden membawa hasil untuk terciptanya perdamaian antara kedua negara Ukraina dan Rusia yang berkonflik dan menjadi awal terciptanya pembangunan ekonomi dunia yang stabil di masa yang akan datang," kata Maruf.
Usai dari Ukraina, Jokowi melanjutkan kunjungan ke Moskow, Rusia, untuk bertemu Presiden Vladimir Putin. "Kembali berkereta api menuju kota Przemysl, Polandia, untuk melanjutkan lawatan perdamaian ke Moskow, Rusia," kata Presiden Jokowi seperti dikutip dari akun Instagram resminya.
Sebelum ke Moskow, Jokowi bersama rombongan kembali ke Polandia menggunakan Kereta Luar Biasa (KLB) dari Stasiun Central Kyiv dan dijadwalkan tiba di Przemysl, Polandia, Kamis, 30 Juni 2022 waktu setempat.
Dari Stasiun Przemysl Glowny, Presiden dan rombongan langsung menuju Bandar Udara Internasional Rzeszow-Jasionka, Polandia, untuk melanjutkan lawatannya ke Moskow, Rusia.
Apa Isi Pembicaraan Jokowi dengan Presiden Ukraina?
Saat mengunjungi Ukraina, seperti dilaporkan Antara News, Jokowi bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Istana Maryinsky, Kyiv. Selama pertemuan itu, Jokowi menyampaikan maksud kunjungannya sebagai bentuk kepedulian masyarakat Indonesia terhadap Ukraina.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menegaskan kepada Zelenskyy bahwa Indonesia menghormati kedaulatan dan integritas wilayah. Dia menyampaikan, betapa pentingnya menyelesaikan masalah secara damai meskipun hal itu sulit tercapai.
Selain itu, Jokowi juga menawarkan untuk menyampaikan pesan dari Zelenskyy kepada Presiden Rusia Vladimir Putin. Jokowi juga mengatakan, Indonesia berupaya memberikan bantuan, termasuk obat-obatan, dan komitmen rekonstruksi rumah sakit di sekitar Kyiv.
Jokwi menegaskan, semua usaha harus dilakukan agar Ukraina bisa kembali melakukan ekspor bahan pangan.
"Penting bagi semua pihak untuk memberikan jaminan keamanan bagi kelancaran ekspor pangan Ukraina, termasuk melalui pelabuhan laut. Saya mendukung upaya PBB dalam hal ini," ujar Jokowi.
Dalam menanggapi pertemuan kedua pemimpin negara itu, Guru Besar Hukum Internasional UI sekaligus Rektor Universitas Jenderal Achmad Yani Hikmahanto Juwana mengatakan kehadiran Jokowi sulit membawa penghentian perang total. Ia justru lebih menduga gencatan senjata daripada penghentian perang secara penuh.
"Kemungkinan berhasilnya misi untuk menciptakan gencatan senjata dan pengakhiran tragedi kemanusiaan sangat besar daripada mendamaikan kedua negara," kata Hikmahanto dalam keterangan kepada Tirto.
Berita Terkini Perang Rusia dan Ukraina
The Guardian melaporkan, Gubernur regional Luhansk, Serhiy Haidai mengatakan, terjadi penembakan di kota Lysychansk, Ukraina dengan frekuensi yang "sangat besar".
Dia mengatakan, kota Lysychansk “terus-menerus diserang dengan kaliber besar. Pertempuran berlanjut di pinggiran kota. Tentara Rusia berusaha menyerang terus-menerus.”
Menurut pejabat setempat, sedikitnya empat orang tewas dan lima terluka karena serangan rudal Rusia di sebuah bangunan perumahan di kota selatan Ukraina, Mykolaiv.
Berdasarkan foto-foto dari tempat kejadian menunjukkan asap mengepul dari sebuah bangunan empat lantai, di mana sebagian lantai atasnya hancur oleh serangan pada Rabu pagi.
Rusia mengakui kalau mereka yang melakukan serangan di kota itu, tetapi mengatakan pasukannya telah menyerang apa yang disebutnya sebagai pangkalan pelatihan untuk "tentara bayaran asing" di wilayah tersebut
Editor: Iswara N Raditya
