Jawaban Erick Thohir Saat Ditanya Kemungkinan Jadi Menteri Jokowi

tirto.id - Erick Thohir mengatakan, dokumen yang beredar tentang hasil rapat pada Minggu (14/7/2019) terkait rancangan susunan menteri Kabinet Jokowi-Maruf adalah hoaks.

Dalam dokumen tersebut, pria yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf diisukan menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Saat ditanya soal kemungkinan dirinya masuk kabinet, Erick tidak menjawab spesifik. Ia hanya mengatakan, ada banyak figur yang layak duduk sebagai menteri.

"Saya sudah buat statement beberapa kali bahwa banyak yang sudah bekerja, banyak yang sudah berkeringat. Dan banyak figur bagus saya rasa bagus kalau memang mereka bisa membantu pemerintah. Dan terpenting bagaimana kabinet bisa kompak dan implementasikan," kata Erick saat ditemui di kantor Sekretariat Negara, Rabu (17/7/2019).

Ia juga mengatakan kementerian yang ada saat ini sudah bagus, termasuk pencapaian pemerintah sekarang. Namun, ia tidak mengetahui apakah ada menteri yang diganti Jokowi atau tidak.

"Saya rasa apresiasi saat ini kementerian sudah baik, namun apakah ada menteri yang tetap atau ganti saya tidak tahu, itu prerogatif. Dan sekali lagi TKN ini bukan tim pembentukan kabinet namun tim pemenangan dan tugasnya sudah selesai," kata Erick.

Saat ditanya apakah dirinya akan menerima tawaran menteri dari Jokowi, Erick tidak menjawab tegas. "Saya rasa tadi, banyak juga figur-figur yang bagus. Dan sudah interview, kangen dengan dunia saya," kata Erick.

Namun, Erick mengatakan, ada banyak cara untuk membangun negara dan tidak harus menjadi pelayan masyarakat. "Tidak semua harus jadi public service. Namun saat ini masing-masing punya pemikiran atau jalur sendiri," kata Erick

"Saya yakin bangsa Indonesia dibangun bukan hanya birokrasi namun ada pengusahanya, ada namanya profesional, ada medianya, semua kerja baik. Terpenting 2019-2024 adalah masa yang tepat. Kenapa tepat? karena tadi, mimpinya sudah tepat katanya 2030-2045 akan jadi negera besar. Tinggal gimana kita terus menjaga pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata 5 persen," tutur Erick.