tirto.id - Publik dikejutkan dengan informasi adanya seorang kontributor televisi yang diangkat menjadi Kapolsek Kradenan, Blora, Jawa Tengah. Ia adalah Iptu Umbaran Wibowo. Perwira pertama Polri itu telah menggeluti profesi jurnalis selama belasan tahun sebelum akhirnya terekspose sebagai anggota Korps Bhayangkara.
Berdasarkan penelusuran Tirto, Umbaran Wibowo telah tersertifikasi di Dewan Pers sebagai wartawan madya dari TVRI Jawa Tengah. Adapun lembaga pengujinya ialah Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).
Kabid Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol M Iqbal Al-Qudussy membenarkan bahwa Iptu Umbaran pernah berkarier sebagai jurnalis TVRI Jawa Tengah untuk wilayah Pati. Namun Iqbal membantah bahwa Umbaran adalah karyawan tetap di televisi pelat merah tersebut.
"Dia bukan pegawai tetap TVRI," kata Iqbal dalam rilis tertulis pada Rabu (14/12/2022).
Iqbal menjelaskan bahwa keberadaan Umbaran di TVRI untuk melaksanakan tugas sebagai seorang intelijen dalam kesatuannya. Ia mengeklaim itu tidak melanggar kode etik profesi seorang anggota Polri walau merangkap pekerjaan sebagai jurnalis.
"Dia pernah ditugaskan melaksanakan tugas intelijen di wilayah Blora," terangnya.
Iqbal menambahkan sebelum dilantik sebagai Kapolsek Kradenan yang berada di Kabupaten Blora, Umbaran juga sempat berdinas di Polres Blora dalam sejumlah jabatan sejak 2021.
"Januari tahun 2021 penugasan tersebut selesai dan dia pindah menjadi organik Polres Blora sebagai Kanit Intel," ungkapnya.
"Selanjutnya diangkat sebagai Wakapolsek Blora."
Tak lama kemudian selang masa jabatannya menjadi Wakapolsek Blora, Umbaran kemudian naik jabatan menjadi Kapolsek Kradenan. "Tanggal 12 Desember 2022 dia dilantik menjadi Kapolsek di Kradenan," terang Iqbal.
Meski kabar berita mengenai latar belakang Umbaran viral di media, namun kariernya masih tetap berjalan. Iqbal membantah sejumlah isu bahwa Umbaran dicopot dari jabatannya karena viral dan ketahuan pernah bekerja di TVRI.
"Saat ini dia masih melaksanakan tugas di jabatan barunya Kapolsek Kradenan," pungkas Iqbal.
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fahreza Rizky
