Menuju konten utama

Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)

Pertanyaan-pertanyaan yang sering masuk ke Tirto.id.

Di bawah ini pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan kepada kami. Harap dibaca dengan baik-baik.

KONTRIBUTOR


Apakah Tirto menerima kontributor lepas?

Kami menyediakan kontributor lepas untuk tulisan Mild. Anda bisa membaca gaya Mild Report Tirto untuk mengenali dan memahami patokan penting dari tulisan tersebut sehingga layak muat.

Tema tulisan apa yang bisa dimuat Tirto?

Pada dasarnya kami mengakomodasi semua tema. Yang penting bagi kami adalah tulisan Mild itu segar, akurat, bahasanya jernih dan efektif, fokusnya kuat, menghindari klise, menjawab rasa ingin tahu pembaca, serta mampu menarik pembaca dari awal sampai akhir.

Apa saja kriteria untuk tulisan Mild Report?

MILD REPORT di Tirto termasuk sebagai feature. Artinya, sebuah laporan bercerita yang awet (timeless). Anda juga harus bisa memberikan konteks dan latar belakang dari subjek yang Anda tulis. Dengan kata lain, Mild Report Tirto tak cuma menekankan pada cerita, melainkan juga pada data. Rujukan data primer maupun sumber sekunder menjadi syarat utama bagi tulisan lepas Anda.

Artikel lepas untuk Mild Report harus orisinal, belum diterbitkan di media lain, dan tidak plagiat.

Kemana saya mengirim artikel Mild ke Tirto?

Silakan kirim ke redaksi@tirto.id, dengan subjek email: [Mild Report] – judul tulisan – nama penulis.

Dalam pengantar di badan email, Anda mengenalkan diri dan menjelaskan secara singkat dan padat intisari artikel Mild tersebut. Sertakan pula lampiran tulisan Mild Anda, nomor telepon yang bisa dihubungi, dan nomor rekening beserta alamat cabang bank.

Tim redaksi Tirto akan menyaring tulisan Mild Anda. Jika dianggap layak, kami akan membalas melalui email untuk korespondensi berikutnya.

Berapa panjang artikel Mild Report?

Tirto menerima naskah Mild Report sepanjang minimal 1.000 kata dan maksimal 2.000 kata.

Selain Mild Report, apakah bisa mengirim tulisan lain ke Tirto?

Kami bisa menyediakan laporan mendalam Tirto (INDEPTH REPORTING) untuk kontributor lepas, tetapi berbeda penanganan. Editor akan membahas lebih dulu laporan mendalam Anda, dan akan menjawab melalui email apakah layak atau tidak.

Ada kriteria tertentu untuk laporan Indepth Tirto.
  • Dalam hal etika: Laporan Anda harus orisinal, belum diterbitkan di media lain, dan tidak plagiat.
  • Dalam hal teknis: Kami membaginya minimal menjadi tiga artikel dan satu wawancara.
  • Dalam hal gagasan: penilaian kami terletak apakah punya nilai signifikan bagi reporter dan pembaca untuk mendalami ide tersebut, apakah layak berita, apakah aktual, apakah idenya orisinal dan kreatif, apakah temanya relevan bagi kepentingan publik, apakah segar dan punya nilai inisiatif?
  • Dalam hal peliputan: laporan anda mendalam sekaligus meluas, mampu menempatkan konteks dan latar belakang, akurat, verifikatif, komprehensif, sumber-sumbernya relevan baik resmi maupun orang biasa, detail dan mampu menggerakkan dan menjawab rasa ingin tahu pembaca, serta menghibur dan menyimpan upaya gigih.
  • Dalam hal penulisan: laporan Anda digerakkan oleh bahasa, gaya, suara, dan mood yang bisa secara tepat menempatkan konteks, dapat dipercaya, pembukaannya menarik, jernih, fokusnya kuat, struktur kisahnya apik, menempatkan kutipan atau anekdot secara efektif, narasi dan deskripsinya kuat, setia pada akurasi, kreatif alias berani menghindari klise, serta mampu menarik pembaca dari awal sampai akhir.
Ke mana saya mengirim artikel Indepth ke Tirto?

Kami menyarankan Anda sebaiknya mengirim ide liputan Indepth lebih dulu karena penanganannya berbeda dari Mild Report. Anda sebaiknya mengajukan proposal liputan selengkap mungkin: memecah tema ke dalam minimal tiga tulisan dan satu wawancara, plus biaya peliputan.

Pengajuan tema tulisan, seperti yang sudah dibahas di atas, haruslah segar dan terutama relevan bagi kepentingan publik.

Silakan kirim ke redaksi@tirto.id dengan subjek email: [Indepth Tirto] – tema laporan – nama penulis. Dalam pengantar di badan email, Anda mengenalkan diri dan menjelaskan secara singkat dan padat intisari tema laporan. Sertakan pula lampiran outline tema laporan, nomor telepon yang bisa dihubungi, dan nomor rekening beserta alamat cabang bank.

Tim redaksi Tirto akan menyaring tema laporan Indepth yang Anda ajukan. Jika dianggap layak, kami akan membalas melalui email untuk korespondensi berikutnya.

Berapa panjang artikel Indepth Tirto?

Tirto menerima satu laporan Indepth sepanjang minimal 1.000 kata. Artinya, jika tema laporan Anda kami anggap layak dikerjakan, kami meminta minimal tiga laporan Indepth masing-masing sepanjang minimal 1.000 kata. Narasumber untuk artikel wawancara dipilih dari lingkaran utama subjek laporan, atau orang yang mampu menjelaskan lebih luas atas subjek laporan Indepth yang Anda angkat.

Pencantuman referensi?

Pencantuman rujukan tidak menggunakan catatan kaki atau catatan akhir. Judul buku/tulisan beserta tahun terbit dan nama penulis dimuat langsung di badan tulisan. Judul buku ditulis dengan cetak miring, sementara judul esai lepas, tulisan jurnal, atau bab dalam buku yang dirujuk ditulis dengan tanda kutip (“…”).

Tautan elektronik (URL) langsung ditulis di badan teks dalam tanda kurung dan tidak dicantumkan sebagai hyperlink. Contoh: “… seperti yang dikemukakan dalam artikel Tirto, “Harga Apartemen Terjangkau Makin Bergeser ke Pinggir Jakarta…” (https://tirto.id/harga-apartemen-terjangkau-makin-bergeser-ke-pinggir-jakarta-cCD4). Bukan: “… seperti yang dikemukakan dalam artikel Tirto,“Harga Apartemen Terjangkau Makin Bergeser ke Pinggir Jakarta…”

Berapa lama saya harus menunggu jawaban editor?

Maksimal 7 hari setelah dikirim. Tulisan Anda otomatis tidak kami terbitkan jika editor tidak merespons dalam waktu 7 hari.


OPINI


Apa saja syarat tulisan yang layak dimuat oleh rubrik opini Tirto?

Editor menerima esai yang ditulis dengan sudut pandang dan argumen yang jelas dan ringkas. Jargon-jargon yang tidak familiar wajib dijelaskan di dalam badan tulisan.

Editor tidak menerima tulisan dengan paparan bertele-tele, obskurantis, dan mengaburkan pokok bahasan.

Kolom opini belum diterbitkan di media lain dan tidak plagiat.

Kolom opini Tirto terbuka untuk tulisan dari pelbagai macam kajian dan disiplin ilmu. Respons atas topik terkini dan isu-isu jangka panjang yang krusial bagi diskursus publik akan diprioritaskan.

Pencantuman referensi?

Pencantuman rujukan tidak menggunakan catatan kaki atau catatan akhir. Judul buku/tulisan beserta tahun terbit dan nama penulis dimuat langsung di badan tulisan. Judul buku ditulis dengan cetak miring, sementara judul esai lepas, tulisan jurnal, atau bab dalam buku yang dirujuk ditulis dengan tanda kutip (“…”).

Tautan elektronik (URL) langsung ditulis di badan teks dalam tanda kurung dan tidak dicantumkan sebagai hyperlink. Contoh: “… seperti yang dikemukakan dalam artikel Tirto, “Harga Apartemen Terjangkau Makin Bergeser ke Pinggir Jakarta…” (https://tirto.id/harga-apartemen-terjangkau-makin-bergeser-ke-pinggir-jakarta-cCD4). Bukan: “… seperti yang dikemukakan dalam artikel Tirto,“Harga Apartemen Terjangkau Makin Bergeser ke Pinggir Jakarta…”

Ke mana saya harus mengirimkan opini?

Kirimkan tulisan email ke opini@tirto.id, disertai lampiran berkas tulisan, foto, nomor telepon yang bisa dihubungi, dan nomor rekening beserta alamat cabang bank. Format subjek email: [OPINI] - judul tulisan - nama penulis.

Berapa panjang artikel opini Tirto?

Tirto menerima esai opini sepanjang minimal 800 dan maksimal 1.500 kata.

Berapa lama saya harus menunggu jawaban editor?

Maksimal 7 hari setelah dikirim. Tulisan Anda tidak kami terbitkan jika editor tidak merespons dalam waktu 7 hari.


RAMBU-RAMBU PLAGIARISME


Tirto terus memperbarui rambu-rambu penulisan agar terhindar dari tuduhan plagiarisme. Kami memakai sejumlah konvensi akademik. Harap diperhatikan bila Anda hendak mengajukan diri sebagai kontributor lepas:

Definisi Plagiarisme:
  • Memasukkan serangkaian kata yang ditulis orang lain tanpa tanda kutip
  • Pengutipan sebagian karya orang lain tanpa keterangan sumber
  • Penggunaan gagasan, rekaman suara, data atau gambar yang dibuat oleh pihak lain yang diklaim sebagai karya pribadi.

Contoh praktik-praktik plagiarisme akademik:
  • Penipuan: Sengaja meminjam, membeli atau memperoleh karya yang disusun oleh orang lain kemudian diklaim sebagai karya sendiri
  • Patchwriting: Setengah menyalin kalimat penulis yang dirujuk dengan memasukkan kata-kata yang mirip ke dalam struktur kalimat penulis. Patchwriting dapat terjadi dengan atau tanpa mengutip penulis aslinya.

Non-Attribution:
  • Pencantuman Sumber: Merangkum, memparafrasakan, atau menggunakan susunan bahasa penulis asli tanpa mencantumkan keterangan sumber pada catatan kaki, catatan akhir, atau keterangan di badan teks
  • Kutipan: Menggunakan susunan bahasa penulis asli tanpa tanpa tanda kutip. Plagiarisme seperti ini umumnya terjadi karena ketidakakraban penulis dengan bahan yang ia tulis.

Panduan menyebut rujukan:
  • Dilarang keras menulis hanya berdasarkan satu sumber tulisan. Setiap naskah minimal memiliki tiga sumber rujukan. Tidak jadi soal jika ada salah satu sumber yang menjadi rujukan utama
  • Jika dari sekian banyak sumber ada satu sumber yang menjadi rujukan utama (sumber ide tulisan atau banyak dirujuk), sangat penting penulis memberi atribusi pada sumber tersebut dengan cara menuliskan judul dan pengarangnya (tidak cukup hanya hyperlink)
  • Jika ada satu sumber yang data/informasinya dipakai lebih dari dua kali, penulis wajib menyebutkan judul tulisan yang dirujuk (tidak hanya dalam bentuk hyperlink)
  • Selain perkara apakah sumber rujukan itu berstatus rujukan utama, bukan rujukan utama tapi dikutip lebih dari tiga kali maupun kurang dari itu, maka tiap kali penulis menggunakan kalimat/informasi/data dari naskah orang lain, wajib hukumnya memberi atribusi. Ini prinsip dasar etika kepenulisan.
  • Jika setiap mengutip kalimat/data/informasi dari naskah orang lain harus disertai hyperlink, besar kemungkinan naskah akan sangat penuh dengan hyperlink. Menjadi mubazir jika hyperlink itu merujuk sumber yang sama sehingga hyperlink serupa muncul berkali-kali. Untuk menyiasatinya, jika satu sumber dirujuk berkali-kali, maka cukup kali pertama dikutip saja yang memberi hyperlink. Setelahnya bisa dilakukan dengan menyebut rujukan yang sama tersebut
  • Jika mengutip sumber buku, sangat penting untuk mencantumkan judul buku, tahun penerbitan dan halaman. Jika halaman yang dikutip tersedia preview-nya di Google-Books atau sumber-sumber digital lain, diwajibkan memberi hyperlink ke halaman digital buku tersebut pada bagian/kalimat yang mengutip/merujuk buku.

Sumber tidak kredibel:
  • Setiap media berpotensi memproduksi naskah yang baik. Naskah dinilai bisa dikutip karena kekuatan/kelemahan naskah itu sendiri, bukan dinilai berdasar label yang diberikan publik kepada media yang memuat. Media yang dinilai abal-abal oleh banyak orang pun bisa saja sesekali melahirkan naskah yang baik.
  • Kendati demikian, sangat dianjurkan tidak merujuk media-media yang masuk kategori “media kuning” yang lebih menonjolkan sensasionalisme ketimbang akurasi. Media seperti The Sun atau Daily Mail, sebagai contoh, sebaiknya dihindari.
  • Sumber-sumber yang berasal bukan dari media mainstream, seperti zine, forum, blogspot/wordpress juga terbuka untuk digunakan asal dilakukan dengan penuh kehati-hatian, mengedepankan prinsip verifikasi, dan penggunaannya sejak fase riset (sebelum mulai menulis) sudah dipertimbangkan penulis.
  • Ketidakjujuran dalam penggunaan sumber sangat terlarang dan jika terbukti dilanggar, kami tak segan mencabut tulisan Anda yang sudah tayang di Tirto, dan menutup pintu bagi Anda menulis buat Tirto.

MAGANG


Apakah Tirto menerima mahasiswa yang akan magang?

Tirto membuka kesempatan yang luas kepada para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi untuk magang. Semua pelamar magang harus melalui proses seleksi terlebih dahulu sebelum akhirnya dinyatakan lolos dan bisa mengikuti magang.

Bagaimana cara magang di Tirto?

Silakan kirim email ke: karier@tirto.id. Lampirkan CV dan portofolio (tulisan untuk magang di redaksi, foto atau visual untuk magang multimedia). Jangan lupa untuk menuliskan subjek email: [Magang Tirto] - posisi magang - nama. Kemudian sampaikan pula di email, berapa lama ingin magang dan bulan apa.

Apa syarat magang di Tirto?

Bisa mengikuti ritme kerja di Tirto sekaligus mematuhi aturan yang ada. Tirto tidak segan menghentikan magang jika peserta terbukti melakukan sejumlah pelanggaran aturan yang sudah ditetapkan

Kapan bisa magang di Tirto?

Sepanjang tahun. Hanya saja yang perlu diingat, peserta magang akan membeludak pada musim liburan yakni pada Januari-Februari dan Juli-Agustus. Jadi peluang kalian untuk bisa magang menjadi kecil.

Berapa lama jangka waktu magang?

Waktu magang berkisar antara 1-3 bulan.

Divisi mana saja bisa ditempati untuk magang?

Tirto membuka kesempatan magang untuk redaksi, multimedia, dan sosial media. Magang terbuka untuk kantor Tirto di Jakarta dan Yogyakarta.

Apakah magang di Tirto mendapatkan honor?

Tirto akan memberikan honor untuk setiap peserta magang. Syarat dan ketentuan pembayaran honor akan dibicarakan setelah kontrak untuk magang disepakati.

KOLABORASI


Apakah bisa mengajukan kerja sama dengan Tirto?

Silakan mengirimkan email ke: kolaborasi@tirto.id dengan subjek email: [Penawaran Kerja Sama] - bentuk kerja sama - nama institusi/ personal. Dalam pengantar singkat di badan email, Anda memperkenalkan diri dan menerangkan bentuk kerjasamanya dan menyertakan lampiran penawaran secara resmi. Semua email yang masuk akan diseleksi, dan kewenangan penuh untuk persetujuan kerja sama ada di tangan Tirto.id.

Kerja sama apa saja yang bisa diajukan?

Media partner, kelas penulisan, proyek reportase bersama.

Bisakah meminta salah satu tim Tirto.id untuk menjadi pembicara dalam sebuah acara?

Silakan mengirimkan email ke kolaborasi@tirto.id dengan subjek email: [Undangan Pembicara] - nama institusi/personal. Dalam pengantar singkat di badan email, Anda memperkenalkan diri dan menerangkan keperluan Anda serta melampirkan undangan secara resmi.

Tirto.id akan memilih anggota tim yang dianggap paling pas untuk mengisi acara yang diajukan.

Bisakah mengajukan penelitian ke Tirto.id?

Tirto.id terbuka untuk mahasiswa yang akan melakukan penelitian, dengan syarat dan ketentuan tertentu.

Silakan mengirimkan email ke: kolaborasi@tirto.id dengan subjek email: [Pengajuan Penelitian] - tema penelitian - nama personal/institusi. Dalam pengantar singkat di badan email, Anda memperkenalkan diri dan menerangkan keperluan Anda serta melampirkan surat secara resmi.

Pengajuan penelitian akan disaring oleh tim dari Tirto. Jika memenuhi ketentuan, akan dibalas melalui email untuk ketentuan berikutnya.

Tirto.id berhak untuk menolak pengajuan penelitian yang tidak memenuhi syarat dan ketentuan.

Bagaimana mengajukan kolaborasi peliputan dengan Tirto?

Silakan kirim ide atau gagasan liputan ke email kolaborasi@tirto.id dengan subjek email: [Pengajuan Peliputan Bersama] - tema liputan - nama institusi/personal.

Tim redaksi Tirto akan menyaring ide liputan bersama tersebut. Jika dianggap layak, kami akan membalas melalui email untuk korespondensi berikutnya, termasuk membahas model kolaborasi tersebut.

HAK CIPTA


Semua materi yang termuat dalam situs kami dilindungi oleh peraturan perundang-undangan hak cipta, kecuali konten yang terikat pihak ketiga.

Namun, untuk kepentingan non-komersial, Anda boleh menggunakannya dengan mencantumkan rujukan sumber pada semua konten orisinal Tirto, baik tulisan, foto, infografik, ilustrasi, dan lain-lain.

Bila tujuan Anda untuk kebutuhan komersial, Anda harus mengajukan izin terlebih dahulu ke redaksi@tirto.id.

Tautan pada situsweb lain, yang bukan milik Tirto.id, bukan tanggung jawab kami.