tirto.id - Kepala Pengembangan Bisnis Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta, Triana Tambunan mengungkapkan ada tiga orang yang diduga mengalami patah tulang berat terkait robohnya mezanin gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Senin (15/1/2018).
Triana menambahkan, terdapat satu orang mengalami patah tulang ringan, sedangkan sisanya masih dievaluasi.
Semua korban lantai roboh di BEI, yang dibawa ke RS Siloam dalam keadaan sadar. Selain itu, semua pasien ditangani di UGD terlebih dahulu sebelum ditentukan tindakan selanjutnya.
"Semua datang dalam kondisi sadar. Terakhir ada 30 korban yang dibawa ke sini," kata Triana saat ditemui di Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit Siloam Semanggi, Jakarta.
Menurut Triana, dokter di Rumah Sakit Siloam Semanggi siap menangani para korban. Setelah dievaluasi di UGD, korban yang hanya mengalami luka ringan dipindahkan ke salah satu ruangan di lantai 23.
"Lantai 23 adalah ruangan poli, tetapi kami ada satu ruangan yang bisa digunakan untuk menempatkan pasien lengkap dengan oksigen dan lain-lain," tuturnya.
Triana mengatakan korban mulai datang ke Rumah Sakit Siloam Semanggi kira-kira pukul 12.30 WIB.
Di tempat yang berbeda, Kapusdatin Humas BPNP Sutopo Purwo Nugroho menyebut para korban dilarikan ke tiga rumah sakit yakni Rumah Sakit Siloam MRCC Jakarta, Rumah Sakit Pertamina Pusat, dan Rumah Sakit Mitoharjo.
Satu unit Damkar, satu unit PMI dan satu unit AGD Dinas Kesehatan, personel Polsek, personel Dishub, personel koramil dan personel Tagana Dinas Sosial dikerahkan untuk menangani kejadian tersebut.
Hingga saat ini BPBD Jakarta menyebutkan, penyebab, terdampak, korban dan kerugian terkait insiden BEI. Sebelumnya, mezanin Gedung Bursa Efek Jakarta ambruk Senin siang sekitar pukul 12.10 WIB.
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora
