IHSG Hari Ini 15 Agustus 2022

IHSG Senin Pagi Dibuka Menguat di Posisi 7.134

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat, zona hijau di angka 7.134, pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Senin (15/8/2022) pagi.

Reporter: Selfie Miftahul Jannah

Terbit 15 Aug 2022 02:09 WIB,

Waktu baca ±2 menit

Pekerja membersihkan lantai di samping grafik pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (26/8/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.

tirto.id -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat, zona hijau di angka 7.134, pukul 09.00 WIB, pada perdagangan Senin (15/8/2022) pagi. Sementara posisi tertinggi mencapai 7.153 dan terendah ada di level 7.133.

IHSG pagi ini sudah diperdagangkan dengan volume 2,3 miliar lembar dan nilai transaksi terjadi mencapai Rp640 miliar untuk 82.145 kali perdagangan. Selain itu, setidaknya ada 255 saham yang bergerak menguat dan 125 saham melemah, sementara 204 sisanya ada di posisi stagnan.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher menjelaskan, secara teknikal membentuk lower high dan lower low disertai stochastic yang membentuk dead cross mengindikasikan potensi pelemahan jangka pendek.

"Di awal pekan investor akan mencermati beberapa data ekonomi terutama trade balance. Selain itu pasar diperkirakan bergerak terbatas dikarenakan hari perdagangan yang lebih sedikit di pekan ini," katanya dalam analisa hariannya, Senin (15/8/2022).

Adapun pada Jumat (13/8/2022) IHSG ditutup melemah. IHSG ditutup di level 7.129 (-0,43%).

IHSG ditutup melemah dengan rentang cukup terbatas dikarenakan aksi profit taking oleh investor jelang libur akhir pekan. Pergerakan masih ditopang oleh musim rilis laporan kinerja per semester 1 2022.

Adapun bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup 33.761 (+1,27%), NASDAQ ditutup 13.047 (+2,09%), S&P 500 ditutup 4.280 (+1,73%).

Wall Street ditutup menguat setelah adanya tanda bahwa inflasi mungkin telah mencapai puncaknya pada bulan Juli yang meningkatkan kepercayaan investor. Penguatan juga mendapat dorongan dari data minggu ini yang menunjukkan kenaikan indeks harga konsumen yang lebih lambat dari perkiraan dan penurunan mengejutkan pada harga produsen bulan lalu. Pada kuartal II 2022, rilis kinerja emiten tercatat lebih baik juga dapat mendorong sentiment optimisme untuk pasar saham AS.