tirto.id - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menguat pada sesi perdagangan pagi ini, Rabu (18/5/2022). Indeks berhasil naik pukul 09.02 WIB ke level 6.704 dengan bertambah 59,62 basis poin atau menguat (+0,90 persen) dari pembukaan perdagangan sebelumnya.
Mengutip RTI, indeks LQ45 juga dibuka ikutan menguat pada awal perdagangan indeks ini naik 8 basis poin atau menguat 0,80 persen ke posisi 1.012.
Pada level tersebut, IHSG telah ditransaksikan sebanyak 166 miliar lembar saham dengan nilai mencapai Rp224 miliar dengan volume transaksi mencapai 8,9 ribu kali.
Pada level tersebut, IHSG telah ditransaksikan sebanyak 888 miliar lembar saham dengan nilai mencapai Rp678 miliar dengan volume transaksi mencapai 53 ribu kali.
Equity Analyst Kanaka Hita Solvera, William Wibowo mengatakan, penguatan IHSG terjadi pada pagi ini tidak terlepas dari sentimen positif dari pemerintah yang melonggarkan aturan penggunaan masker.
"Tentunya hal ini bisa menjadi sentimen yang sangat positif untuk pasar modal hari ini," kata William kepada wartawan, Rabu (18/5/2022).
William mengatakan keberhasilan penanganan kasus COVID-19 selalu menjadi sentimen positif dan terbukti mampu mendorong penguatan IHSG. Hal ini juga dikarenakan pelonggaran pembatasan usaha di semua sektor.
"Ini akan meningkatkan secara signifikan performa banyak emiten di pasar modal Indonesia," katanya.
Research Analyst Artha Sekuritas Indonesia, Dennies Christoper mengatakan, secara teknikal candlestick indeks membentuk higher high dan higher low mengindikasikan potensi penguatan. Pergerakan IHSG juga akan didorong rilis kinerja emiten per kuartal I-2022.
"Di sisi lain, pergerakan akan terbatas dibayangi sentimen global yang masih khawatir akan inflasi yang mungkin tak terbendung," kata Dennies dalam risetnya.
Sementara itu, Bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup 32,654.52 (+2.76 persen), NASDAQ ditutup 11,984.52 (+2.76 persen), S&P 500 ditutup 4,088.86 (+2.02 persen). Bursa saham Wall Street kompak menguat terangkat oleh Apple, Tesla, dan saham megacap berbasis pertumbuhan lainnya.
Setelah data penjualan ritel yang kuat pada bulan April meredakan kekhawatiran tentang perlambatan pertumbuhan ekonomi. Investor senang dengan data menunjukkan penjualan ritel AS meningkat 0,9 persen pada April, karena konsumen membeli kendaraan bermotor seiring dengan peningkatan pasokan dan restoran yang sering dikunjungi.
Sementara itu, Federal Reserve akan terus mendorong untuk memperketat kebijakan moneter AS sampai inflasi jelas menurun.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Maya Saputri
