tirto.id - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, membantah melakukan pemangkasan anggaran untuk program bantuan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU). Heru mengeklaim Pemprov DKI Jakarta masih sanggup membiayai kuliah para mahasiswa yang membutuhkan.
"Ada [pemotongan]? Enggak ada. Artinya, Pemda DKI masih bisa membiayai adik-adik ini kok. Terus, apa masalahnya?" kata Heru kepada awak media, Kamis (7/3/2024).
Selain itu, Heru juga membantah adanya pengurangan kuota penerima KJMU pada tahun ini. Mantan Wali Kota Jakarta Utara ini malah melempar pertanyaan itu ke satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait.
"Kan [penerima KJMU] enggak ada kuota-kuota. [Soal penganggaran ketika tak ada kuota], ya, kita lihat nanti. Kan enggak semuanya harus... ya kita lihat nanti. Secara teknis dinas lah yang...," kata Heru.
Sebelumya, Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Iman Satria, menuturkan, anggaran KJMU pada 2023 dialokasikan sebesar Rp360 miliar. Kemudian, dia mengeklaim alokasi anggaran KJMU pasa 2024 malah dipangkas yaitu Rp180 miliar.
"Tahun 2024 jauh lebih rendah, Rp180 miliar tahun ini," kata Imam.
Dia menuturkan, Komisi E DPRD DKI selaku mitra kerja Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta akan menggelar rapat dengar pendapat dengan Pemprov DKI pada 14 Maret 2024. Nantinya, Komisi E akan memanggil Disdik DKI serta satuan kerja perangkat daerah (SKPD) terkait lainnya.
"Nanti akan rapat dengan Disdik DKI, minta anggaran tambahan ke dalam anggaran perubahan karena banyak orang tidak dapat KJMU," tutur politisi Gerindra tersebut.
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Intan Umbari Prihatin
