tirto.id - Sekjen PDIP, Hasto Kristianto, menyatakan bahwa koalisi pendukung Ganjar-Mahfud telah menyiapkan strategi khusus untuk daerah rawan kecurangan saat hari pencoblosan. Strategi ini, kata Hasto, merupakan evaluasi dari Pemilu 2019.
Menurutnya, akan ditempatkan saksi-saksi yang militan di daerah rawan demi mengantisipasi kecurangan dalam penghitungan surat suara.
"Itu kami perkuat dengan kamar hitung, dengan saksi-saksi yang militan, tetapi juga dengan sistem rekapitulasi berbasis IT," ujar Hasto di DPP PDIP, Jakarta Pusat, Selasa (2/1/2024).
Hasto menegaskan, tak dipungkiri bahwa daerah rawan kecurangan cukup besar jumlahnya. Kendati demikian, dia enggan merinci satu per satu daerah yang dimaksud.
"Kami telah belajar dari pemilu-pemilu sebelumnya, maka militansi ini sangat penting. Saksi juga bertugas sebagai regu penggerak pemilih di setiap TPS," ungkap Hasto.
Lebih lanjut Hasto menyampaikan, para saksi telah dilatih bagaimana teknis pemilu di setiap DPC dalam kamar hitung yang disediakan. Bahkan, pelibatan saksi ini turut melibatkan unsur mahasiswa sebagai kelompok kritis.
"Contohnya di DKI, kami melakukan rekrutmen mahasiswa untuk kamar hitung hampir 400 relawan," ujarnya.
Ditambahkan Hasto, sejauh ini sentimen terhadap Ganjar-Mahfud masih yang paling tinggi. Hal itu, imbuhnya, membuktikan bahwa paslon nomor urut 3 benar-benar turun ke bawah bersama rakyat.
Dia juga optimistis Ganjar dan Mahfud yang, menurutnya, selalu membela kepentingan wong cilik akan membuahkan hasil saat pemilu nanti.
"Kami meyakini bahwa 42 hari ke depan akan menjadi suatu pergerakan yang menyatu dengan kekuatan rakyat," ucap Hasto.
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Irfan Teguh Pribadi
