tirto.id - Hasil hitung cepat atau quick count dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Rabu (14/2/2024) per pukul 17.30 WIB, paslon nomor urut dua, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, masih unggul dibanding paslon lainnya. Data yang masuk sudah mencapai 88,85 persen dari seluruh TPS yang dijadikan amatan.
Perolehan hasil quick count sementara dari lembaga survei pimpinan Denny Januar Ali (Denny JA) tersebut menempatkan suara Prabowo - Gibran berada di posisi pertama. Posisi kedua ditempati paslon nomor urut 1, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar, dan disusul paslon nomor urut 2, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
Meski demikian, hasil ini hanya sebagai perkiraan perolehan suara saja. Hasil quick count bukanlah hasil resmi Pemilu 2024. Hasil resmi Pemilu 2024 akan diketahui melalui rekapitulasi yang dilakukan oleh KPU dari 15 Februari hingga 20 Maret 2024 mendatang.
Hasil Quick Count Pilpres 2024 LSI Denny JA
Adapun data hasil quick count sementara dari LSI per pukul 17.30 WIB ialah sebagai berikut:
- Prabowo Subianto -Gibran Rakabuming Raka: 58,47 persen
- Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar: 24,89 persen
- Ganjar Pranowo - Mahfud MD: 16,64 persen
Apa itu Quick Count dan Kegunaannya?
Quick count adalah salah satu metode hitung cepat untuk memperkiraan hasil suara sebuah Pemilu. Metode ini memiliki objek amatan berupa TPS (Tempat Pemungutan Suara).
Dalam Pemilihan Presiden (Pilpres), quick count menghimpun data perhitungan suara yang sudah selesai dilakukan pada TPS tertarget secara acak. Jumlah TPS yang dijadikan amatan mulai dari ratusan hingga ribuan yang tersebar di berbagai tempat.
Penyelenggara survei quick count bisa mendapatkan hasil perkiraan perolehan suara secara cepat. Kurang lebih 3-4 jam usai TPS tertarget selesai menghitung suara, data quick count bisa diolah dan didapatkan hasilnya. Quick count mempergunakan data sampel pemilih yang terkumpul di satuan TPS untuk menunjang kecepatan pemrosesan data.
Meski begitu, penyelenggaraan quick count di Indonesia turut diatur melalui Pasal 449 Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu. Hasil quick count baru boleh dipublikasikan paling cepat dua jam setelah selesai pemungutan suara di wilayah Indonesia bagian barat.
Metode quick count dianggap bisa menunjukkan gambaran hasil dengan akurasi tinggi. Data yang diperoleh langsung dari penghitungan resmi di TPS dan tidak melalui persepsi atau pengakuan responden. Meski bukan menjadi informasi perhitungan suara Pemilu yang resmi, sering kali hasil quick count tidak jauh dari pengumuman perhitungan akhir penyelenggara Pemilu.
Keakuratan quick count turut dipengaruhi oleh sampel TPS yang diambil. Jika pemilihan TPS amatan sesuai dengan metode penelitian yang ilmiah, sampel tersebut dianggap bisa mewakili semua TPS yang ada.
Alhasil, hasil quick count dapat dipakai sebagai data pembanding bagi pihak yang memerlukan informasi tersebut. Di sisi lain, quick count juga memungkinkan digunakan mendeteksi adanya kecurangan pada proses tabulasi data.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Ibnu Azis
