tirto.id - Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri geram dengan hoaks yang marak selama kampanye calon presiden-calon wakil presiden 2019. Ia menyebut, hoaks memecah belah bangsa.
“Indonesia mau dibuat apa? Mau lagi porak-poranda? Menjadi pulau-pulau terpencil lagi? Menyatukannya susah payah,” kata Megawati dalam acara ‘Megawati Bercerita’ di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta, Senin (7/1/2019).
Dalam rangkaian acara hari ulang tahun PDIP ke-46, Megawati menyesalkan banyaknya hoaks yang masih bermunculan di era demokrasi.
Perempuan satu-satunya yang pernah menjabat presiden ini, menkhawatirkan ada orang tak bertanggungjawab menginginkan Indonesia terpecah belah dan tidak solid. Padahal, menurutnya, dahulu Soekarno dan Mohammad Hatta telah berjuang mempersatukan bangsa Indonesia.
“Makanya saya menitikberatkan anak muda, jangan dong menyebar hoaks dan menyebar kebencian. Pemilu ini sudah ada sejak tahun 1955 dan tak ada masalah. Tapi kok demokrasi yang sudah dibentuk mau dipecah sendiri oleh bangsanya,” ujarnya.
Megawati meminta anak muda agar tidak cengeng dan berani datang apabila menuding seseorang.
“Saya bilang anak-anak muda pada cengeng, tidak ada tanggung jawab. Sering banget hoaks. Kenapa nggak datang ke sini? Ayo debat,” kritik Megawati.
Dia menilai hoaks yang disebarkan adalah bukti tindakan orang yang tak berani bertanggungjawab, sehingga berpotensi menganggu jalannya Pemilu.
Isu hoaks membuat gaduh masa kampanye Capres-Cawapres 2019 ini. Salah satu kejadian anyar, Politikus Partai Demokrat Andi Arief, dilaporkan juga ke Bareskrim Mabes Polri dengan dugaan menyebarkan hoaks tentang 7 kontainer surat suara tercoblos.
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Zakki Amali
