Sebuah gudang besar yang terletak di belakang kantor Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang itu merupakan rumah produksi lilin milik Chan Liauw Seng (63) yang biasa dipanggil Koh Aseng. Memasuki ruang gudang bagian tengah, terdapat berbagai jenis ukuran lilin merah yang siap didistribusikan.
"Jelang Imlek, pesanan nggak berhenti mas" Kata Aseng Pria Asal Pontianak tersebut. Wajar jika omzet penjualan lilin di momen Imlek ini meningkat tiga kali lipat. Namun, jika sedang tidak banyak pesanan, lilin yang diproduksi hanya yang berukuran kecil.
Harga lilin dibanderol mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 1,5 juta rupiah tergantung ukuran. Ukuran lilin bervariasi, mulai dari yang paling kecil seukuran jari tangan orang dewasa hingga yang tebal dan memiliki tinggi 2,5 meter . Lilin besar seperti itu biasanya ditemui di Wihara, dekat altar untuk berdoa atau sembahyang.
Foto & Teks: Andrey Gromico
"Jelang Imlek, pesanan nggak berhenti mas" Kata Aseng Pria Asal Pontianak tersebut. Wajar jika omzet penjualan lilin di momen Imlek ini meningkat tiga kali lipat. Namun, jika sedang tidak banyak pesanan, lilin yang diproduksi hanya yang berukuran kecil.
Harga lilin dibanderol mulai dari Rp 30 ribu sampai Rp 1,5 juta rupiah tergantung ukuran. Ukuran lilin bervariasi, mulai dari yang paling kecil seukuran jari tangan orang dewasa hingga yang tebal dan memiliki tinggi 2,5 meter . Lilin besar seperti itu biasanya ditemui di Wihara, dekat altar untuk berdoa atau sembahyang.
Foto & Teks: Andrey Gromico