tirto.id - Kebakaran melanda gedung Bakamla (Badan Keamnan Laut) di Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu (29/9/2024), pukul 06.20 WIB. Polisi pastikan tak ada korban jiwa.
"Pemadaman dinyatakan selesai, unit dan personel persiapan kembali ke pos, stand by 1 unit di lokasi untuk antisipasi," kata Kadis Gulkarmat DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, saat dikonfirmasi, Minggu (29/9/2024).
Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo, mengonfirmasi bahwa pada kebakaran yang bermula dari lantai 6 gedung Bakamla tersebut tidak terdapat korban jiwa.
"Untuk korban jiwa dilaporkan nihil, petugas piket dari Bakamla juga melaporkan tidak ada korban jiwa," kata Susatyo kepada wartawan di gedung Bakamla, Jakarta Pusat, Minggu (29/9/2024).
Ia mengatakan, kerusakan paling parah berada di lantai 6, yaitu kantor gedung Komnas Perempuan. Di sana, kata Susatyo, juga sedang dilakukan renovasi pada saat kejadian.
"Terlihat dari gedung ini, memang kerusakan paling parah itu pada lantai 6, dan memang pada lantai 6 ini ada renovasi yang dilakukan. Sehingga, 16 orang tukang saat ini kami lakukan pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Pusat," ujarnya.
Selain itu, Susatyo mengatakan, saat ini, masih dilakukan proses pendinginan, sebelum nantinya akan dilakukan olah TKP untuk memperjelas penyebab kebakaran.
"Untuk penyebab, tentu masih akan kita dalami, melakukan penyelidikan keterangan dari para tukang ini cukup membantu sekaligus kami juga masih berharap bahwa semua CCTV yang ada di dalam gedung ini recorder-nya masih bisa kami lakukan pemeriksaan," tuturnya.
Ia mengatakan, bersama dengan pihak Bakamla, telah mengamankan seluruh dokumen penting dalam gedung tersebut.
Meski demikian, kata dia, masih akan melakukan pemeriksaan ulang oleh pihak Bakamla terkait dokumen tersebut.
Ihwal penyebab kebakaran, Pranata Humas Ahli Madya Bakamla, Kolonel Gugun S. Rachman, mengatakan hingga saat ini belum bisa memastikan. Namun, dia memastikan api berasal dari lantai 6.
Soal dugaan ledakan sebelum kejadian, Gugun mengatakan pihaknya membenarkan ledakan tersebut. Namun, dia menyangkal ledakan itu berasal dari senjata yang dimiliki Bakamla.
"Iya, seperti ada ledakan suara, seperti ada ledakan kecil, ada yang meledak. Bakamla sendiri tidak memiliki asumsi berat, ada juga di sini kita memiliki senjata tapi, itu senjata untuk spesial responsif, itu pun hanya beberapa tidak banyak," tuturnya.
Penulis: Auliya Umayna Andani
Editor: Irfan Teguh Pribadi
