tirto.id - Robert Walters—perusahaan spesialis rekrutmen profesional global—memperkirakan akan terjadi kenaikan gaji hingga 50 persen di sektor Teknologi Informasi (TI) pada tahun 2019.
Pasalnya, kata Toby Fowiston selaku Managing Director Robert Walters, wilayah Asia Tenggara merupakan pemain utama era digital. Sehingga hal tersebut berdampak pada kebutuhan tenaga kerja di industri IT yang menjadi penggerak pasar regional.
Selain itu, aktivitas rekrutmen tenaga kerja juga meningkat di sejumlah negara Asing Tenggara yang menggelar Pemilihan Umum pada 2018 dan 2019.
Menurut Toby, hal itu bisa dilihat dari Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam yang menunjukkan tingkat perekrutan lebih kuat di banding Malaysia dan Singapura.
Di sisi lain, pertumbuhan perekrutan tenaga kerja juga dikarenakan perusahaan di negara-negara tersebut berusaha memperluas tim kerja untuk mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.
"Masuknya perusahaan multinasional dan investasi asing secara berkelanjutan merupakan pendorong utama pertumbuhan di pasar-pasar ini," ungkap Toby di Jakarta, Rabu (28/11).
Lebih lanjut, Toby memaparkan bahwa persaingan yang ketat terlihat dalam upaya perusahaan mendapatkan tenaga kerja terampil dan berpengalaman pada tahun 2018. "Kami berharap pasar-pasar ini mempertahankan momentum pertumbuhan yang kuat di tahun depan" imbuhnya.
Survei yang dilakukan Robert Walters melaporkan adanya kenaikan gaji rata-rata sebesar 20-25 persen untuk pekerjaan dengan keterampilan digital dan teknologi di tahun 2019.
Gaji untuk kandidat ahli TI dan teknologi dapat meningkat sebanyak 50 persen. Setidaknya, 20 persen gaji naik diharapkan di bidang Sumber Daya Manusia (SDM), TI dan penjualan dan pemasaran.
Penulis: Dea Chadiza Syafina
Editor: Alexander Haryanto
