tirto.id - Fadel Muhammad melaporkan Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti ke polisi, usai dirinya dicopot dari posisi Wakil Ketua MPR dari unsur DPD RI dalam rapat paripurna pertengahan Agustus 2022 lalu.
"Dengan perbuatan yang tidak menyenangkan dan (pencemaran) nama baik saya," kata Fadel Muhammad saat jumpa pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, dikutip dari Antara pada Jumat (9/9/2022).
Fadel mengeklaim langkah hukum tersebut diambil demi menjaga muruah lembaga tinggi negara. Selain itu, Fadel juga memproses tindakan La Nyalla ke Badan Kehormatan DPD RI yang merupakan alat kelengkapan DPD RI bersifat tetap.
"Di DPD ada Badan Kehormatan yang harus dilewati," jelasnya.
Fadel merasa dizalimi oleh La Nyalla terkait pemberhentian dari posisi Wakil Ketua MPR. Dia juga menilai alasan pemberhentian tersebut tidak jelas.
"La Nyalla Mattalitti menzalimi saya dengan suatu perbuatan-perbuatan yang tidak menyenangkan dan akhirnya mengeluarkan SK," tuturnya.
Fadel merasa pencopotan dirinya dari posisi Wakil Ketua MPR mengandung motif politik. "Saya tidak pernah dipanggil, saya tidak pernah diajak bicara sama dia," ucapnya.
Sebelumnya, Rapat Paripurna DPD RI pada 18 Agustus 2022 memutuskan Tamsil Linrung sebagai calon pimpinan MPR RI dari unsur DPD RI menggantikan Fadel Muhammad.
"Dari hasil pemungutan suara maka senator Tamsil Linrung memperoleh suara terbanyak untuk menjadi calon pimpinan MPR RI dari unsur DPD RI," kata Wakil Ketua DPD RI Nono Sampono dalam Rapat Paripurna DPD RI di Kompleks Parlemen, Jakarta.
Hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan dari pihak La Nyalla terkait langkah hukum yang diambil Fadel Muhammad.
