tirto.id - Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri Zudan Arief Fakrullah membenarkan ada warga negara asing pakai nomor induk kependudukan warga Bekasi agar bisa vaksinasi COVID.
WNA bernama Lee In Wong sudah divaksin di KKP Tanjung Priok Klas I pada 25 Juni 2021 lalu. Wong diduga memakai identitas dari warga Bekasi bernama Wasit Ridwan.
Dugaan penyalahgunaan data terungkap saat Wasit hendak vaksinasi di Perumahan Vila Mutiara Cikarang, Desa Ciantra, Cikarang Selatan, Kamis (29/7/2021). Dia diberi tahu petugas kesehatan bahwa NIK sudah terdaftar sebagai penerima atas nama Lee In Wong. Wasit kemudian mengadukan kejanggalan dan kini sudah direspons.
Zudan menyebut dugaan penyalahgunaan NIK akan ditangani oleh Kementerian Kesehatan.
"NIK WNA dan NIK WNI Pak Wasit hanya beda di ujung akhir, yaitu 01 dan 08. Bisa jadi salah ketik juga di petugasnya," kata Zudan kepada reporter Tirto, Rabu (4/8/2021).
Setelah dipastikan NIK itu dipakai Wong, lanjut Zudan, Wasit kini sudah menerima vaksin. Selanjutnya kasus ditangani Kemenkes, karena NIK Wong dan Wasit tidak berbeda jauh. Oleh karena itu, ia tidak memungkiri ada potensi petugas salah memasukkan data, sehingga bisa Wong bisa ikut vaksinasi.
Kini sejumlah lembaga negara tengah membahas kasus penyalahgunaan data NIK oleh WNA.
Menurut Zudan, Dukcapil Kemendagri bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian Komunikasi dan Informasi, BPJS Kesehatan dan Telkom menggelar rapat untuk mitigasi kasus.
Hasilnya disepakati bahwa sumber NIK harus berbasis data Kemendagri.
"Kita semua sepakat untuk data vaksin harus bersumber dari NIK Dukcapil. Pada 6 Agustus lusa akan ditandatangani perjanjian kerja sama dengan Pcare BPJS Kesehatan dan Peduli Lindungi Kominfo serta Kemkes dengan Dukcapil untuk integrasi data dengan NIK Dukcapil," kata Zudan.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Zakki Amali
